Berita
Karena Faktor Umur, Putin Tak Disuntik Vaksin Sputnik V
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan dia tidak akan menjalani vaksinasi virus corona (Covid-19) menggunakan vaksin Sputnik V karena faktor usia. Dalam jumpa pers di Novo-Ogaryov, Novosibirsk, Kamis (17/12), Putin menyatakan bersedia melakukan vaksinasi jika dinyatakan aman. Sebab, saat ini dia berusia 68 tahun, dan tidak termasuk dalam golongan penduduk yang diutamakan menjalani vaksinasi. “Vaksin akan […]
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan dia tidak akan menjalani vaksinasi virus corona (Covid-19) menggunakan vaksin Sputnik V karena faktor usia.
Dalam jumpa pers di Novo-Ogaryov, Novosibirsk, Kamis (17/12), Putin menyatakan bersedia melakukan vaksinasi jika dinyatakan aman. Sebab, saat ini dia berusia 68 tahun, dan tidak termasuk dalam golongan penduduk yang diutamakan menjalani vaksinasi.
“Vaksin akan tersedia bagi para penduduk dengan usia tertentu. Vaksin itu tidak cocok untuk orang (dengan umur) seperti saya,” kata Putin, seperti dilansir Associated Press.
“Saya adalah warga negara yang taat hukum dan saya mendengarkan rekomendasi dari para spesialis. Itulah makanya saya belum bisa, menurut spesialis, disuntik vaksin ini. Namun, saya akan melakukannya jika memungkinkan,” ujar Putin.
Vaksin Sputnik V saat ini belum selesai menjalani uji klinis yang melibatkan 10 ribu relawan.
Vaksin itu juga diutamakan untuk penduduk berusia 18 sampai 60 tahun yang tidak mempunyai penyakit kronis. Ibu hamil dan menyusui juga dilarang menjalani vaksinasi Sputnik V.
Pemerintah Rusia memuji-muji peluncuran vaksin Sputnik V yang disahkan penggunaannya pada 11 Agustus lalu. Akan tetapi, reaksi rakyat Rusia menanggapi vaksin itu pun beragam.
Bahkan di antara para penduduk ada yang meragukan kemanjuran vaksin itu, yang dinilai dibuat dengan tergesa-gesa.
Apalagi sampai saat ini vaksin itu belum selesai menjalani masa uji klinis untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
Sejumlah pakar kesehatan di dalam dan luar negeri tidak menyarankan penggunaan vaksin itu sampai hasil studinya benar-benar selesai.
Di sisi lain, Putin meyatakan pemerintah akan menambah kapasitas produksi untuk bisa menghasilkan jutaan dosis, dan supaya vaksin Sputnik V akan diluncurkan dan tersedia pada pergantian tahun.
“Untuk memproduksi vaksin ini kita membutuhkan pabrik khusus, perusahaan dan peralatan. Kapasitasnya akan ditingkatkan. Jika seluruhnya terpenuhi, maka pada awal tahun depan kita akan mempunyai jutaan dosis vaksin dan akan terus bertambah,” lanjut Putin.
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia1 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
Olahraga6 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
POLITIK24 jam lalu
DKPP RI Terima 632 Aduan Terkait Etika Penyelenggara Pemilu 2024
-
EkBis3 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Ragam9 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Ragam7 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
OtoTek10 jam lalu
Google Kembangkan Fitur “Protected Email” untuk Tingkatkan Privasi dan Cegah Spam