Kemenkes Jepang Ungkap Temuan Kasus Mutasi Baru Corona dari Brasil


Ilustrasi, Para pejalan kaki di Shibuya, Tokyo, Jepang, pada 26 Maret 2020 mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona jens Covid-19./Bloomberg - Kiyoshi Ota

Kementerian Kesehatan Jepang mengungkap temuan kasus mutasi virus corona dari empat pelancong asal Brasil pada Minggu (10/1).

Kepala Institut Penyakit Menular Nasional Jepang, Takaji Wakita mengatakan jika varian baru ini berbeda dengan yang sebelumnya telah ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan. Kendati ketiganya memiliki beberapa utasi virus yang sama.

“Saya memahami varian baru yang berbeda dari Inggris dan Afrika Selatan telah ditemukan,” ujar Wakita dalam konferensi pers seperti mengutip Reuters.

Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan jika mereka tengah mempelajari karakteristik varian baru mutasi corona dari Brasil. Termasuk mempelajari seberapa efektif vaksin dapat melawannya dan seberapa serius gejalanya.

Sebelumnya pada akhir Desember lalu Jepang mengonfirmasi temuan kasus pertama mutasi baru virus corona pada kedatangan penumpang yang baru tiba dari Inggris pada 25 Desember 2020.

Varian baru Covid-19 juga ditemukan pada seorang pria beserta seorang anggota keluarganya. Keduanya jadi kasus varian baru pertama yang ditemukan di luar bandara.

Temuan kasus mutasi baru virus corona terjadi ketika Jepang untuk sementara melarang warga asing nonresiden masuk ke negaranya hingga akhir Januari 2021.

Meskipun demikian warga Jepang dan residen berkebangsaan asing yang tiba dari luar negara itu tetap diperbolehkan masuk dengan syarat menunjukkan bukti tes negatif Covid-19 yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan.

Bukan hanya itu, seluruh pendatang juga wajib menjalani karantina selama dua pekan setelah mendarat di Jepang.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>