Berita
Anggota Komisi I DP: Pembetukan Komcad Dirasa Tak Terlalu Efektif
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin tidak mempermasalahkan perihal pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) yang tengah digodok Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hanya saja alih-alih membentuk Komcad yang bakal menyedot anggaran hingga miliaran Rupiah, dia menyarankan lebih baik memperbaiki TNI. Baik dari segi kualitas prajurit maupun persenjataan. “Jadi […]
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin tidak mempermasalahkan perihal pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) yang tengah digodok Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Hanya saja alih-alih membentuk Komcad yang bakal menyedot anggaran hingga miliaran Rupiah, dia menyarankan lebih baik memperbaiki TNI. Baik dari segi kualitas prajurit maupun persenjataan.
“Jadi kalau menurut hemat saya kalau ikuti pada perencanaan dan tahapan Minimum Esensial Force (MEF) menurut hemat saya Komcad itu ya tidak pas,” kata Hasanuddin saat mengisi diskusi yang digelar Imparsial secara daring, Rabu (3/2/2021).
“Kita meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pihak tersebut (TNI) dengan alat sistem senjata. Alutsistanya itu,” tutur dia lagi.
Lagi pula Hasanuddin menambahkan, dengan anggaran Kemenhan yang terbatas, pembentukan Komcad dirasa tak terlalu efektif.
Ditambah lagi, pelatihan yang digelar pada masa pandemi Covid-19 pun dinilai bakal tak maksimal. Mengingat, kata dia, pelatihan militer harus dilakukan di lapangan, sedangkan selama pandemi ada larangan berkerumun demi memutus penyebaran virus corona yang belum juga terkendali.
Alhasil, Hasanuddin memperkirakan, jika toh Komcad tetap berjalan maka pelatihannya dipastikan akan dilakukan dengan sistem daring.
“Anggaran terbatas, apalagi kalau kita mau laksanakan latihan secara tertutup, di ruang tertutup, kalau pengerahan 25 ribu Komcad dilaksanakan dalam satu tahun toh sekarang juga masih era Covid-19,” papar Hasanuddin.
“Pelatihan-pelatihan yang ada dilakukan secara virtual, sehingga kalau mau lakukan pelatihan Komcad dengan biaya misal Rp1 triliun, menurut hemat saya prioritasnya pun tidak jadi prioritas,” sambungnya.
Itu sebab daripada memaksakan pembentukan Komcad, Hasanuddin mendorong perbaikan kualitas hidup untuk para perwira TNI. Tak hanya berkaitan dengan persenjataan, tempat tinggal para prajurit pun mesti mulai diperhatikan.
Hasanuddin bahkan menyinggung senjata tua yang masih dipakai oleh anggota TNI. Saat ini kata dia, masih ada senjata dari era 1960-an yang digunakan para prajurit.
“Kita masih memiliki senjata tahun 60an, saya belum lahir pun sudah ada senjata ini dan masih dipakai oleh prajurit-prajurit TNI. Ini kan tidak lagi visible untuk dihadapkan kepada ancaman yang sifatnya teknologi,” ungkap dia.
Untuk itu, Hasanuddin mendorong dana yang semula digelontorkan untuk pelatihan Komcad, terlebih dulu digunakan untuk kesejahteraan prajurit TNI.
Lagi pula menurut dia, hingga saat ini belum ada urgensi untuk mengerahkan Komcad.
“Toh dalam waktu dekat tak ada ancaman. Memang ancaman itu hanya prediksi situasi LCS seperti ini dan sebagainya,” kata dia.
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   OTOTEK31/10/2025 10:00 WIB OTOTEK31/10/2025 10:00 WIBBaterai 7.000mAh dan DesainTipis, Realme 15T 5G Rilis di Indonesia 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
											 
											 
											 
											 
											