Berita
Bawaslu Minta DPR-Pemerintah Pikirkan Dampak Pemilu dan Pilkada Serentak di 2024
AKTUALITAS.ID – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja meminta kepada pihak terkait untuk benar-benar memikirkan dampak dari pemilu dan pilkada yang dilaksanakan serentak pada 2024. Khususnya kepada DPR yang disebut telah sepakat untuk tidak melanjutkan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. “Perlu juga dipikirkan oleh para perancang UU, perancang kebijakan negara […]

AKTUALITAS.ID – Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja meminta kepada pihak terkait untuk benar-benar memikirkan dampak dari pemilu dan pilkada yang dilaksanakan serentak pada 2024. Khususnya kepada DPR yang disebut telah sepakat untuk tidak melanjutkan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
“Perlu juga dipikirkan oleh para perancang UU, perancang kebijakan negara kita, apakah beban ini sanggup? Ataukah kemudian simulasi-simulasi harus dibuat jika memang bisa dalam satu tahun,” ujar Bagja dalam sebuah diskusi daring, Jumat (12/2/2021).
Berkaca pada Pemilu serentak 2019, beban kerja yang dirasakan oleh penyelenggara sudah dirasa berat. Terutama bagi kelompok petugas pemungutan suara (KPPS) yang kewalahan saat itu.
Ia menyinggung pentingnya bagi DPR dan pemerintah memikirkan beban penyelenggara pemilu seluruh kontestasi digelar pada tahun yang sama. Walau sudah dirancang dengan baik, tentu akan sedikit menimbulkan permasalahan nantinya. “Kita bisa bayangkan bagaimana beban penyelenggara. Hal ini yang menurut saya yang harus dipikirkan secara matang,” ujar Bagja.
Komisi II DPR disebut sepakat untuk tidak melanjutkan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Melihat hal ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan akan tetap mengikuti undang-undang yang ada saat ini dalam pelaksanaan Pemilu di 2024.
“KPU dalam hal ini tetap mengikuti UU Pemilu yang ada sekarang, karena melihat perkembangan di media bahwa undang-undang ini tidak akan direvisi,” ujar pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Ilham Saputra.
Berkaca pada Pemilu 2019, keserentakan pemilihan memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, angka partisipasi pemilih meningkat lebih dari 80 persen dibandingkan Pemilu sebelumnya.
Sedangkan dampak negatifnya, adalah masifnya informasi-informasi yang mengarah pada hoaks untuk mendelegitimasi penyelenggara dan peserta pemilu. Serta, pemilih lebih fokus kepada pemilihan presiden, ketimbang pemilihan legislatif. “Lalu banyaknya penyelenggara, yakni KPPS yang meninggal dunia dan sakit,” ujar Ilham.
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
NASIONAL24/04/2025 16:00 WIB
Kejagung Serahkan 10 Bundel Dokumen ke Dewan Pers
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja
-
JABODETABEK24/04/2025 19:30 WIB
Polda Metro Jaya Klarifikasi Dugaan Penembakan di Grogol
-
NASIONAL24/04/2025 15:00 WIB
Yayasan Tanpa Izin di Batanghari Ditutup Densus 88 Karena Diduga Jaringan NII
-
RAGAM24/04/2025 13:30 WIB
Matahari Terbit dari Barat? Pakar Ungkap Simulasi Ngeri Perubahan Drastis di Bumi