Berita
Rajin Beritakan Demo, Junta Militer Myanmar Beredel 5 Media
Junta militer Myanmar mencabut surat izin siar lima media massa independen yang rajin memberitakan gelombang unjuk rasa menentang kudeta. Dilansir Reuters, Selasa (9/3), lima media massa independen Myanmar yang diberedel oleh rezim militer adalah Mizzima, Myanmar Now, 7-Day, DVB dan Khit Thit Media. Menurut siaran stasiun televisi pemerintah Myanmar, MRTV, kelima media massa itu gencar […]

Junta militer Myanmar mencabut surat izin siar lima media massa independen yang rajin memberitakan gelombang unjuk rasa menentang kudeta.
Dilansir Reuters, Selasa (9/3), lima media massa independen Myanmar yang diberedel oleh rezim militer adalah Mizzima, Myanmar Now, 7-Day, DVB dan Khit Thit Media.
Menurut siaran stasiun televisi pemerintah Myanmar, MRTV, kelima media massa itu gencar memberitakan aksi unjuk rasa menentang kudeta yang sudah berjalan lebih dari satu bulan.
Secara terpisah, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, menyatakan mereka berhasil menyita sejumlah dokumen rahasia tentang informasi perekonomian negara dari seorang warga Australia, Sean Turnell, yang ditahan pada 6 Februari lalu.
Sean adalah penasihat ekonomi untuk mantan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Myanmar, Aung San Suu Kyi. Suu Kyi digulingkan dari kekuasaan dan ditangkap dalam kudeta pada 1 Februari lalu.
“Upaya penasihat ekonomi pemerintah dari luar negeri, Sean Turnell, untuk meninggalkan negara ini berhasil dihentikan tepat waktu dan rahasia negara tentang keuangan ditemukan di antara barang bawaannya. Para menteri saat ini sedang mempersiapkan langkah hukum berkaitan dengan peristiwa itu,” demikian laporan MRTV yang mengutip pernyataan Min.
Dalam unjuk rasa pada Senin (9/3), dua demonstran di kota Myitkyina tewas akibat luka tembak di kepala.
Aksi unjuk rasa menentang kudeta itu sudah menelan lebih dari 30 korban jiwa.
Sampai saat ini belum nampak gelombang protes bakal surut.
Infografis Mereka yang Menentang Kudeta Myanmar(CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)
Sejumlah negara hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Myanmar terhadap demonstran hingga jatuh korban jiwa.
Sejumlah negara bahkan sudah menjatuhkan sanksi kepada rezim militer Myanmar untuk memberikan tekanan. Upaya diplomasi dari anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sampai saat ini juga belum membuahkan hasil.
Meski dikepung sanksi, rezim militer Myanmar terlihat belum mau tunduk terhadap tekanan dunia.
-
NASIONAL12/03/2025
Prabowo Umumkan THR ASN, PPPK, TNI-Polri, Hakim, dan Pensiunan Cair 17 Maret 2025
-
MULTIMEDIA12/03/2025
FOTO: Masjid Segitiga Karya Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
-
JABODETABEK12/03/2025
Pemkot Jaktim Kerja Cepat, 500 Personel Dikerahkan Bersihkan Sisa Banjir
-
NASIONAL12/03/2025
Kawendra: Tak Perlu Panja, Kami Percaya Penegakan Hukum di Era Prabowo
-
NASIONAL12/03/2025
Utut Adianto Pimpin Panja RUU TNI: Langkah Baru Revisi UU TNI
-
NASIONAL12/03/2025
Jaga Stabilitas Pangan Ramadan, Mentan Amran Apresiasi Operasi Pasar Murah di Surakarta
-
NASIONAL12/03/2025
Bonus Hari Raya untuk Mitra Ojek Daring: Langkah Nyata Arahan Presiden
-
JABODETABEK12/03/2025
Listrik Tegangan Tinggi Renggut Nyawa Pria Depok Saat Pasang Baja Ringan