Berita
Bedasarkan Keputusan Pengadilan, Pakistan Kembali Blokir Tiktok
Pakistan kembali memblokir aplikasi video pendek TikTok berdasarkan keputusan pengadilan. Pakistan Telecommunications Authority (PTA) menyatakan bahwa pengadilan tinggi di Kota Peshawar mengeluarkan perintah kepada regulator telekomunikasi tersebut untuk melarang TikTok. “Demi menghormati dan mematuhi perintah Pengadilan Tinggi Peshawar, PTA telah mengeluarkan arahan kepada penyedia layanan untuk segera memblokir akses ke aplikasi TikTok. Selama persidangan kasus […]
Pakistan kembali memblokir aplikasi video pendek TikTok berdasarkan keputusan pengadilan.
Pakistan Telecommunications Authority (PTA) menyatakan bahwa pengadilan tinggi di Kota Peshawar mengeluarkan perintah kepada regulator telekomunikasi tersebut untuk melarang TikTok.
“Demi menghormati dan mematuhi perintah Pengadilan Tinggi Peshawar, PTA telah mengeluarkan arahan kepada penyedia layanan untuk segera memblokir akses ke aplikasi TikTok. Selama persidangan kasus ini, Pengadilan Tinggi telah memerintahkan pemblokiran aplikasi,” kata PTA, seperti dilansir The Verge.
Dalam keterangan tersebut, PTA tidak menjelaskan alasan aplikasi tersebut diblokir, namun Al Jazeera melaporkan Ketua Pengadilan Tinggi Peshawar, Qaiser Rashid Khan, membuat aduan bahwa TikTok memuat konten yang ‘tidak sesuai dengan masyarakat Pakistan’.
Sementara Financial Times menuliskan bahwa Khan menyebut aplikasi itu ‘menjajakan konten vulgar’.
Juru bicara TikTok menyatakan platform video pendek tersebut menjaga agar konten yang tidak patut tidak bisa masuk ke platform tersebut.
“Di Pakistan, kami sudah mengembangkan tim lokal moderasi konten dan memiliki mekanisme untuk melaporkan dan menghapus konten yang melanggar panduan komunitas kami. Kami menantikan untuk terus melayani jutaan pengguna dan kreator TikTok di Pakistan, yang menemukan rumah untuk mengembangkan kesenangan dan kreativitas,” kata juru bicara TikTok.
TikTok, yang memiliki 10 juta pengguna di Paksitan, pernah diblokir di negara tersebut pada Oktober tahun lalu. Ketika itu TikTok dituduh memuat konten video yang tidak pantas. Namun, platform tersebut bisa beroperasi lagi setelah 10 hari pemblokiran karena berkomitmen mengikuti norma dan undang-undang di Pakistan.
- Multimedia16 jam lalu
FOTO: Banjir Rob Muara Angke
- Multimedia9 jam lalu
FOTO: KKP Laporkan Capaian Kinerja Sektor Perikanan Budi Daya dan Pengembangan SDM
- POLITIK23 jam lalu
Dipecat dari PDIP, Jokowi: Waktu yang Menguji
- POLITIK11 jam lalu
Partai Demokrat akan Kaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Ragam17 jam lalu
Ayu Ting Ting Berangkat Umrah, Doakan yang Terbaik untuk Jodoh dan Keluarga
- EkBis5 jam lalu
Rayakan Nataru 2025, bTaskee Indonesia Luncurkan Promo Fantastis untuk Pengguna!
- EkBis16 jam lalu
IHSG Dibuka Menguat pada Rabu Pagi, Sentimen Positif Dominasi Pasar
- POLITIK9 jam lalu
PKB: Isu Muktamar Luar Biasa NU Bisa Menyebabkan Keresahan Daerah