Berita
Junta Militer Myanmar Buru Puluhan Artis dan Selebgram atas Tuduhan Penghasutan
Junta militer Myanmar mengeluarkan surat perintah penangkapan 60 selebriti atas tuduhan menghasut para PNS untuk ikut gerakan pembangkangan sipil. Menurut Asia Nikkei, surat perintah itu dilaporkan di media televisi milik militer Myanmar, Jumat (2/4). Para selebriti itu termasuk penyanyi, aktor, influencer, aktivis media sosial, model dan bintang hip-hop. Salah satu terdakwa, blogger Thurein Hlaing Win, […]
Junta militer Myanmar mengeluarkan surat perintah penangkapan 60 selebriti atas tuduhan menghasut para PNS untuk ikut gerakan pembangkangan sipil.
Menurut Asia Nikkei, surat perintah itu dilaporkan di media televisi milik militer Myanmar, Jumat (2/4).
Para selebriti itu termasuk penyanyi, aktor, influencer, aktivis media sosial, model dan bintang hip-hop.
Salah satu terdakwa, blogger Thurein Hlaing Win, mengatakan kepada Reuters bahwa dia terkejut dicap sebagai penjahat dan kini ia bersembunyi.
“Jika saya dihukum karena itu, hati nurani saya bersih. Semua orang tahu yang sebenarnya,” katanya melalui telepon, dikutip dari Reuters.
Selain dituduh menghasut gerakan pembangkangan sipil, para selebriti juga dituduh mendukung Komite Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw, kelompok yang dibentuk oleh pemerintah terpilih.
Sejak kekuasaan diambil alih, kelompok itu dilabeli sebagai asosiasi yang melanggar hukum oleh junta militer.
Penangkapan kepada para selebriti dilakukan berdasarkan undang-undang yang melarang penghasutan perbedaan pendapat di angkatan bersenjata. Mereka yang ditangkap akan dikenakan hukuman penjara tiga tahun.
Junta, yang terus berjuang mengakhiri protes, telah mengintensifkan kampanye untuk menahan kritik, memerintahkan penyedia internet untuk memutus akses dan semakin brutal menindak para demonstran.
Menurut laporan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), hingga Minggu (4/4) jumlah korban tewas di Myanmar sebanyak 564 orang, sementara yang ditahan junta militer 2.667 orang.
Di tengah peningkatan ketegangan di Myanmar, setidaknya sepuluh kelompok milisi etnis terbesar di Myanmar mendeklarasikan dukungan mereka kepada rakyat.
Pemimpin kelompok Dewan Restorasi Negara Bagian Shan, Yawd Serk, mendeklarasikan dukungan itu dalam pertemuan virtual milisi Myanmar pada Sabtu (3/4).
“Saya ingin menyatakan bahwa 10 kelompok resmi mendukung rakyat yang meminta penghentian kediktatoran,” ujar Yawd, seperti dikutip AFP.
- Multimedia10 jam lalu
FOTO: Banjir Rob Muara Angke
- Nasional23 jam lalu
Komisi I DPR Cermati Usulan UU Batas Usia Akses Media Sosial
- POLITIK21 jam lalu
Tentukan Sistem Pilkada, Kemendagri: Butuh Masukan dari DPR dan Partai Politik
- Multimedia3 jam lalu
FOTO: KKP Laporkan Capaian Kinerja Sektor Perikanan Budi Daya dan Pengembangan SDM
- Dunia20 jam lalu
Jenderal Nuklir Rusia Tewas Terkena Bom Skuter Listrik di Moskow
- POLITIK17 jam lalu
Dipecat dari PDIP, Jokowi: Waktu yang Menguji
- POLITIK5 jam lalu
Partai Demokrat Akan Dikaji Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Ragam11 jam lalu
Ayu Ting Ting Berangkat Umrah, Doakan yang Terbaik untuk Jodoh dan Keluarga