Berita
AS Minta Penjelasan Rusia Niat Kirim Pasukan Militer ke Dekat Ukraina
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat meminta penjelasan Rusia terkait niatnya mengerahkan pasukan militer ke dekat Ukraina. Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan Kremlin tidak mengumumkan rencananya untuk menggelar operasi militer di kawasan tersebut sehingga memicu ambiguitas dan prasangka yang menyebabkan ketegangan. “Kami menyerukan Rusia untuk menjelaskan niat mereka dengan pengerahan pasukan yang tidak jelas ini di […]

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat meminta penjelasan Rusia terkait niatnya mengerahkan pasukan militer ke dekat Ukraina.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan Kremlin tidak mengumumkan rencananya untuk menggelar operasi militer di kawasan tersebut sehingga memicu ambiguitas dan prasangka yang menyebabkan ketegangan.
“Kami menyerukan Rusia untuk menjelaskan niat mereka dengan pengerahan pasukan yang tidak jelas ini di sepanjang perbatasannya,” kata Kirby dalam jumpa pers di Washington pada Selasa (6/4).
“Semua pihak harus patuh pada perjanjian Minsk 2014-2015 terkait konflik Ukraina dan pemberontak pro-Rusia dan meredam ketegangan,” ujarnya menambahkan.
Dikutip AFP, Kirby tak menjelaskan informasi yang didapat AS sejauh ini terkait pengerahan pasukan Rusia ke dekat perbatasan Ukraina.
Namun, sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan Rusia mengerahkan banyak pasukan dan kendaraan militer yang signifikan ke area tersebut.
Kirby mengatakan kekhawatiran terbesar AS adalah pengerahan pasukan Rusia ke tenggara perbatasan Ukraina dan Crimea yang dianeksasi Moskow pada 2014 lalu.
Pasukan Rusia dilaporkan mendekati wilayah Donetsk dan Lugansk di timur Ukraina. Menurut laporan intelijen Ukraina, pasukan Rusia dan pemberontak memperkuat koordinasi dan diperkirakan bakal menggelar serangan pada pertengahan April.
Kekerasan di kawasan timur Ukraina yang dikuasai pemberontak Pro-Rusia kembali meletup pada pekan ini. Dilaporkan 20 tentara Ukraina meninggal dan 57 lainnya terluka dalam kontak senjata dengan pemberontak sejak awal 2021.
Padahal, kedua belah pihak sudah meneken perjanjian gencatan senjata. Namun, kesepakatan itu dinilai rapuh.
Kementerian Luar Negeri AS menyatakan menyoroti pengerahan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan timur Ukraina.
“Yang kami keberatan adalah tindakan agresif yang bertujuan untuk intimidasi dan mengancam mitra kami, Ukraina,” kata Juru Bicara Kemenlu AS, Ned Price.
-
OLAHRAGA01/07/2025 19:00 WIB
Belum Mau Pensiun, Neymar Tegaskan Masih Haus Bermain Sepak Bola
-
OLAHRAGA01/07/2025 22:00 WIB
6 Tim Melaju ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub, Raksasa Eropa Tumbang
-
RAGAM02/07/2025 02:00 WIB
Denny JA Luncurkan Genre Baru: “Lukisan Imajinasi Nusantara”
-
JABODETABEK01/07/2025 19:30 WIB
Pemprov DKI Kajian Buka Taman 24 Jam, Terinspirasi Taman London
-
DUNIA01/07/2025 20:30 WIB
Lonjakan Kasus DBD di Bangladesh: Lebih dari 10.000 Terinfeksi, 42 Meninggal
-
RAGAM01/07/2025 18:30 WIB
Gara-gara Selfie Saat Liburan, Pencurian Berlian Terungkap
-
DUNIA02/07/2025 00:01 WIB
Menlu Kuba: Netanyahu Sudah 30 Tahun Bohongi Dunia Soal Nuklir Iran
-
OLAHRAGA01/07/2025 20:00 WIB
Taufik Hidayat Minta Komunitas Nonkomersial Tak Dikenai Biaya di GBK