Berita
PDIP Bisa Mengusung Capres 2024 Tanpa Harus Berkoalisi
AKTUALITAS.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingin Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon. Mereka akan menawarkan dan membangun koalisi demi mempersempit kans partai lain mengusung pasangan calon. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya juga ingin Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon agar tidak berlangsung dua putaran. “Maka kami akan bangun koalisi sehingga […]
AKTUALITAS.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingin Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon. Mereka akan menawarkan dan membangun koalisi demi mempersempit kans partai lain mengusung pasangan calon.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya juga ingin Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon agar tidak berlangsung dua putaran.
“Maka kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua paslon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde,” kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Sebenarnya, PDIP bisa mengusung pasangan calon peserta Pilpres 2024 tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain. Kepemilikan kursi PDIP sudah memenuhi syarat berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017.
Diketahui, PDIP memiliki 128 kursi DPR, sementara syarat untuk mengusung pasangan calon presiden hanya 115 kursi DPR.
PDIP tidak perlu menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon. Sebaliknya, jika PDIP sengaja berkoalisi, maka akan mempersulit partai-partai lainnya untuk berkoalisi agar memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR.
Hasto mengatakan bahwa PDIP tidak ingin kontestasi politik menghabiskan energi. Oleh karena itu, lebih baik hanya ada dua pasangan calon di Pilpres 2024, agar tidak ada putaran kedua.
“Supaya energi bangsa ini bisa difokuskan untuk mengatasi berbagai persoalan, terlebih mengejar kepemimpinan Indonesia,” ujar Hasto.
Hasto menyatakan partainya membuka kemungkinan untuk berkoalisi Gerindra, PPP, PKB, serta PAN. Mereka menutup pintu berkoalisi dengan Demokrat dan PKS yang saat ini berada di luar pemerintahan.
Menurutnya, PDIP memiliki perbedaan mendasar dengan Demokrat dan PKS. Dengan PKS, Hasto mengatakan PDIP memiliki perbedaan basis ideologi, sehingga sangat sulit untuk berkoalisi.
“Dengan demokrat, berbeda, basisnya berbeda. Partai elektoral kami partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa, sehingga kami tegaskan dari DNA-nya berbeda kami dengan Demokrat,” ujar Hasto.
-
Multimedia15 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK19 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Ragam22 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
POLITIK11 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam19 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
OtoTek20 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Nasional13 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
EkBis12 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak