Berita
Diduga Demi Bantuan, Kim Jong-un Gembar-gembor Relasi China
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, kembali menggembar-gemborkan hubungannya dengan China saat mengucapkan selamat atas perayaan 100 tahun Partai Komunis pada Kamis (1/7). “Keberadaan Partai Buruh Korea Utara bersama Partai Komunis China akan meningkatkan persahabatan Korut-China ke titik strategis baru seiring waktu dan seperti yang diinginkan rakyat kedua negara,” ujar Kim.Ia kemudian menyindir pihak-pihak luar yang terus mengusik China. […]

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, kembali menggembar-gemborkan hubungannya dengan China saat mengucapkan selamat atas perayaan 100 tahun Partai Komunis pada Kamis (1/7).
“Keberadaan Partai Buruh Korea Utara bersama Partai Komunis China akan meningkatkan persahabatan Korut-China ke titik strategis baru seiring waktu dan seperti yang diinginkan rakyat kedua negara,” ujar Kim.
Ia kemudian menyindir pihak-pihak luar yang terus mengusik China. Para pengamat menganggap Korut menyindir Amerika Serikat yang meningkatkan tekanannnya terhadap China belakangan ini.
“Fitnah kejam para musuh dan tekanan terhadap Partai Komunis China tak lebih dari sekadar upaya tak berguna mereka dan mereka tak akan pernah bisa menghalangi kemajuan rakyat China,” tutur Kim dalam pernyataan yang dikutip KCNA.
Ucapan ini merupakan pernyataan terbaru Kim pada pekan ini. Selama sepekan belakangan, Kim terus menggencarkan berbagai pemberitaan yang dianggap untuk menarik perhatian internasional di tengah krisis akibat pandemi di negaranya.
Sehari sebelum merilis pernyataan ini, Kim juga menarik perhatian karena memecat pejabat pemerintahannya yang menjadi penyebab “insiden besar” dalam penanganan pandemi Covid-19.
Kim mengatakan bahwa para pejabat itu “menyebabkan insiden serius yang memicu krisis besar terhadap keselamatan negara dan rakyat.” Namun, KCNA tak menjabarkan lebih lanjut mengenai insiden yang dimaksud.
Korut sendiri belum pernah melaporkan satu pun kasus Covid-19 sejak pandemi melanda dunia. Namun, kondisi perekonomian Korut diklaim terkena dampak pengetatan aturan untuk mencegah penularan Covid-19 berbagai negara.
Beberapa pekan lalu, Kim mengakui bahwa Korut sedang mengalami krisis pangan, klaim yang sangat jarang keluar dari mulut seorang pemimpin Korut.
Tak lama setelah itu, media Korut terus membahas penampilan Kim yang tampak lebih kurus. Televisi Korut yang sangat dikekang oleh pemerintah bahkan mewawancarai warga yang mengaku sedih melihat Kim tampil lebih kurus.
Sebagaimana dilansir Associated Press, para pengamat menganggap Kim sedang mencoba menarik perhatian internasional atas keadaan di Korut yang kian parah karena pandemi.
Selama ini, lebih dari 90 persen perdagangan Korut melalui jalur China yang memperketat aturan setelah pandemi merebak tahun lalu.
Melihat gelagat Korut ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan pengiriman bantuan ke Korut.
“China dan Korut punya tradisi lama saling membantu ketika menghadapi kesulitan. Jika dibutuhkan, China akan secara aktif mempertimbangkan memberikan bantuan ke Korut,” katanya.
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik