Connect with us

Berita

PPKM Level 4 Diperpanjang, Komisi IX Nilai Perlu Ada Modifikasi Konsep

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menilai perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa-Bali masih diperlukan. Melihat indikator angka dan data sampai hari ini. “Kalau dari angka-angka nampaknya perlu masih dipertimbangkan kembali untuk diperpanjang,” ujar Rahmad kepada wartawan, Senin (2/8/2021). Rahmad mengatakan, kasus harian Covid-19 sampai hari ini masih […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menilai perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa-Bali masih diperlukan. Melihat indikator angka dan data sampai hari ini.

“Kalau dari angka-angka nampaknya perlu masih dipertimbangkan kembali untuk diperpanjang,” ujar Rahmad kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Rahmad mengatakan, kasus harian Covid-19 sampai hari ini masih tinggi. Tingkat kematian juga tinggi. Begitu juga varian delta tercatat telah menyebar ke seluruh Indonesia. Tidak ada alasan PPKM Level 4 dihentikan.

Akan tetapi, Rahmad mengusulkan ada modifikasi jika PPKM diperpanjang. Yaitu ada kelonggaran bagi wilayah yang cukup berhasil.
“Tetapi yang perlu jadi catatan kalau diperpanjang tentu harus ada modifikasi-modifikasi.

Ada kelonggaran bagi wilayah yang sudah tanda petik itu cukup berhasil dari sisi PPKM level 4,” ujarnya.

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, penyesuaian itu bisa dengan kegiatan tertentu bukan hanya warung kecil seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Namun tetap dengan syarat diwajibkan swab test atau sudah divaksin.

“Itu menjadi salah satu catatan kalo itu diberlakukan kalo ada wilayah yang diperlonggar,” kata Rahmad.

Rahmad mengingatkan perlu bantuan sosial berupa uang tunai atau bantuan padat karya bagi masyarakat yang terdampak. Supaya meringankan beban masyarakat jika PPKM diperpanjang.

Serta, vaksinasi perlu diperbanyak. Pemerintah perlu memastikan stok vaksin supaya target program vaksinasi tercapai.

“Karena di daerah masing-masing ada keluhan vaksinasi yang masih jomplang antara tahap 1 dan tahap 2 bedanya sangat besar sehingga hsrus dikejar secara masih baik itu melalui TNI-Polri, tokoh masyarakat organisasi keagaman sampai kepada desa dan kampung-kampung,” pungkasnya. 

Trending