Connect with us

Berita

Usai Tawaran Ditolak Oposisi, PM Malaysia di Ujung Tanduk

Para pemimpin partai oposisi di Malaysia menolak tawaran kerja sama politik dari PM Muhyiddin Yassin dan menuntutnya segera mundur. Sebelumnya pada Jumat (13/8) Muhyiddin secara terbuka mengakui ia tak memiliki suara mayoritas di Parlemen dan meminta dukungan dalam voting mosi tidak percaya pada September nanti. Sebagai imbal balik, Muhyiddin menjanjikan tujuh tawaran kepada para pemimpin partai oposisi. […]

Published

on

Para pemimpin partai oposisi di Malaysia menolak tawaran kerja sama politik dari PM Muhyiddin Yassin dan menuntutnya segera mundur.

Sebelumnya pada Jumat (13/8) Muhyiddin secara terbuka mengakui ia tak memiliki suara mayoritas di Parlemen dan meminta dukungan dalam voting mosi tidak percaya pada September nanti.

Sebagai imbal balik, Muhyiddin menjanjikan tujuh tawaran kepada para pemimpin partai oposisi.

Di antara tujuh penawaran tersebut adalah pembatasan masa jabatan Perdana Menteri menjadi maksimal dua periode, dengan satu periode lima tahun, pengajuan RUU Anti Lompat Partai, serta mengurangi batasan usia pemilih dari semula 21 tahun menjadi 21 tahun.

Hari ini partai oposisi ramai-ramai menolak tawaran tersebut, salah satunya Pakatan Harapan.

“Ini adalah kali pertama dalam sejarah Malaysia seorang Perdana Menteri mengakui ia telah kehilangan suara mayoritas, tapi terus mencari dukungan,” menurut keterangan resmi Pakatan Harapan.

“Pakatan Harapan telah mengambil sikap untuk menolak keras semua tawaran tidak tulus dari Tan Sri Muhyiddin yang seharusnya dilakukan lebih awal dan bukan pada akhir kehidupan politiknya.”

Penolakan juga disampaikan oleh Presiden UMNO Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi dan Presiden Pejuang Tanah Air, Mukhriz Mahathir.

“UMNO tidak bisa mempertimbangkan tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi,” kata Ahmad Zahid dalam keterangan resmi.

Ahmad juga menyarankan masyarakat untuk tetap tenang sampai Yang di-Pertuan Agong melakukan tanggung jawab konstitusionalnya berdasarkan Pasal 40 (2) untuk mengangkat perdana menteri baru dari antara anggota DPR.

Penolakan lain disampaikan oleh Majelis Kepresidenen Pakatan Harapan Anwar Ibrahim (Presiden Partai Keadilan Rakyat), Hj Mohamad Sabu (Presiden Partai Amanah Negara), dan Lim Guan Eng (Presiden Partai Tindakan Demokratik atau DAP) dalam pernyataan pers di Kuala Lumpur, Sabtu.

Selain itu, penolakan yang sama disampaikan oleh Mohd Shafie Apdal (Presiden Partai Warisan), Syed Saddiq Syed Abdul Rahman (Presiden Partai Aliansi Demokrat Malaysia / MUDA), Baru Bian (Presiden Partai Persatuan Sarawak/PSB) dan Wilfred Madius Tangau (Presiden United Progressive Kinabalu Organization / UPKO).

Parlemen Malaysia sendiri dijadwalkan menggelar pemungutan suara untuk mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 7 September mendatang.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending