Berita
Biden Anggap Taliban Tidak Akan Bakal Berubah
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menganggap Taliban tidak akan berubah terutama terkait prinsip dasar kelompok tersebut. “Tidak,” kata Biden menjawab pertanyaan reporter ABC News tentang apakah Taliban akan berubah di era kepemimpinan barunya di Afghanistan dalam wawancara pada Kamis (19/8). Pernyataan itu diutarakan Biden setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan usai mengalahkan pasukan pemerintah dan menduduki […]
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menganggap Taliban tidak akan berubah terutama terkait prinsip dasar kelompok tersebut.
“Tidak,” kata Biden menjawab pertanyaan reporter ABC News tentang apakah Taliban akan berubah di era kepemimpinan barunya di Afghanistan dalam wawancara pada Kamis (19/8).
Pernyataan itu diutarakan Biden setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan usai mengalahkan pasukan pemerintah dan menduduki Ibu Kota Kabul serta Istana Kepresidenan pada akhir pekan lalu.
Meski Taliban bersumpah akan menerapkan pemerintahan yang lebih terbuka dan menjamin hak-hak kaum perempuan, kelompok itu berkeras tak akan menerapkan sistem demokrasi di Afghanistan.
Terlepas dari janji Taliban, sebagian besar masyarakat terutama kaum perempuan tetap khawatir hak dasar mereka akan kembali dirampas oleh Taliban. Sebab, ketika Taliban berkuasa di Afghanistan sekitar 1996-2001, kaum perempuan setempat dilarang bepergian tanpa wali, bekerja, sekolah, hingga diwajibkan mengenakan burkak atau jubah panjang yang menutupi ujung kepala sampai kaki jika berada di luar rumah.
Belakangan, beberapa masyarakat Afganistan juga mengatakan milisi Taliban masih bersikap kejam dan mengintimidasi warga sipil.
Dalam wawancara terbarunya itu, Biden menegaskan Taliban harus memutuskan sikap apakah mereka ingin diakui oleh dunia atau tidak.
Dikutip Reuters, Biden menganggap Taliban tengah menghadapi krisis keberadaan.
“Saya pikir mereka sedang mengalami semacam krisis eksistensial tentang apakah mereka ingin diakui oleh masyarakat internasional sebagai pemerintah yang sah atau tidak. Saya tidak yakin mereka mau itu,” kata Biden.
Biden berpikir Taliban justru saat ini terlihat lebih berkomitmen terhadap kepercayaan dan prinsip mereka.
Lebih lanjut, Biden mendesak Taliban juga harus menentukan sikap terkait apakah mereka dapat memenuhi kebutuhan warga Afghanistan atau tidak.
“Mereka juga peduli apakah mereka memiliki makanan untuk dimakan, apakah mereka memiliki pendapatan yang dapat menjalankan perekonomian, mereka peduli apakah mereka dapat menyatukan masyarakat yang sebenarnya mereka katakan sangat mereka pedulikan,” ucap Biden.
“Dan saya tidak percaya itu,” paparnya menambahkan.
Biden menegaskan bahwa diperlukan tekanan ekonomi dan diplomatik, bukan kekuatan militer, untuk memastikan rezim Taliban melindungi dan menjamin hak-hak perempuan di Afghanistan.
Sebelumnya, Biden juga menegaskan bahwa dirinya tidak menyesali keputusannya menarik pasukan AS dari Afghanistan per Mei lalu yang menjadi awal kebangkitan Taliban di negara Asia Selatan itu.
-
Ragam13 jam lalu
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Demensia pada Lansia
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: DKPP Lantik 228 TPD untuk Pilkada 2024
-
POLITIK4 jam lalu
BSSN: Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama dalam Pilkada 2024
-
POLITIK10 jam lalu
Bahlil: Partai Golkar Siap Sambut Kehadiran Jokowi
-
Nasional9 jam lalu
KPK Bantah Isu Anies Baswedan Jadi Tersangka Formula E
-
Ragam14 jam lalu
LISA BLACKPINK Siap Temui Penggemar di Fan Concert Jakarta 15 November
-
Nusantara12 jam lalu
Gelar Jumat Berkah, Peggi Pattipi Ajak Masyarakat Mimika Tingkatkan Kepedulian
-
Jabodetabek19 jam lalu
Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Berikut Lokasi dan Persyaratannya