Berita
Terpukul Akibat Pandemi Covid -19, Pengusaha Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2022
AKTUALITAS.ID – Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Surabaya menolak rencana pemerintah menaikkan tarif cukai 2022 mendatang karena industri hasil tembakau (IHT) sangat terpukul akibat pandemi covid-19. Ketua Gapero Jawa Timur Sulami Bahar mengusulkan pemerintah menerapkan formula kenaikan tarif cukai IHT berbasis angka inflasi atau angka pertumbuhan ekonomi, atau keduanya mulai 2023. Ia menyebut usulan tersebut dilontarkan […]

AKTUALITAS.ID – Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Surabaya menolak rencana pemerintah menaikkan tarif cukai 2022 mendatang karena industri hasil tembakau (IHT) sangat terpukul akibat pandemi covid-19.
Ketua Gapero Jawa Timur Sulami Bahar mengusulkan pemerintah menerapkan formula kenaikan tarif cukai IHT berbasis angka inflasi atau angka pertumbuhan ekonomi, atau keduanya mulai 2023. Ia menyebut usulan tersebut dilontarkan guna menjaga kelangsungan IHT.
“Sejak pandemi dan kenaikan eksesif tarif sebesar 23 persen IHT mengalami penurunan. Kami sudah sampaikan surat resmi Gapero ke Gubernur Jawa Timur terhadap kondisi IHT,” kata Sulami lewat keterangan tertulis, Sabtu (28/8/2021).
Sulami mengatakan sepanjang 2020 IHT mengalami penurunan sebesar 10 persen akibat pandemi covid-19. Besarnya kenaikan tarif cukai yang mencapai 23 persen akhirnya meningkatkan Harga Jual Eceran (HJE) yang naik rata-rata 35 persen di tahun yang sama.
“2021 ini kami perkirakan IHT akan kembali turun 5-10 persen karena wabah Covid-19 masih berlangsung dan diperparah dengan kenaikan tarif cukai rata-rata 12,5 persen,” katanya.
Dia menilai IHT sedang berada dalam tekanan akibat kenaikan tarif cukai yang naik setiap tahun. Sedangkan daya beli masyarakat melemah akibat pandemi.
Apabila terus berlangsung, dia khawatir dampak akan sampai hingga ke petani tembakau berupa penurunan harga, serta tidak terserapnya hasil panen tembakau.
Selain itu, ia menyebut kenaikan tarif cukai mengancam nasib pekerja di sektor IHT karena terkena rasionalisasi dan efisiensi sebagai respon alamiah pelaku industri yang tertekan.
Penolakan Gapero ini adalah lanjutan dari pengiriman surat resmi Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) kepada Presiden Joko Widodo pada 12 Agustus lalu.
“Kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang sangat tinggi di 2020 dengan rata-rata kenaikan 23 persen dan Harga Jual Eceran (HJE) 35 persen. Artinya, 68 persen dari setiap penjualan rokok legal diberikan kepada pemerintah sebagai cukai dan pajak,” kata Ketua GAPPRI Henry Najoan.
Sinyal kenaikan tarif cukai rokok pada tahun depan tertuang dalam Buku II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Di sana, target penerimaan cukai meningkat pada 2022 mendatang. Dalam dokumen tersebut, pemerintah menargetkan tarif cukai rokok menjadi Rp203,92 triliun. Angkanya naik 11,9 persen dari prospek tahun ini.
“Memperhatikan kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi cukai terutama melalui pemberlakuan pengenaan cukai produk plastik serta eskalasi kebijakan tarif cukai hasil tembakau penerimaan cukai pada RAPBN 2022 diperkirakan Rp203,92 triliun,” tulis pemerintah dalam dokumen tersebut, dikutip Senin (16/8).
-
NUSANTARA03/09/2025 22:31 WIB
Helikopter Estindo Air Jatuh di Hutan Tanah Bumbu, Satu Korban Tewas
-
FOTO03/09/2025 22:51 WIB
FOTO: Sejumlah Tokoh Nasional Berikan Pesan Kebangsaan
-
JABODETABEK04/09/2025 05:30 WIB
Langit Jakarta Tertutup Awan Sepanjang Hari, Kamis 4 September 2025
-
OLAHRAGA03/09/2025 20:01 WIB
Turnamen Voli Pantai Piala Panglima TNI 2025 di Mandalika, Angkat Sport Tourism NTB
-
NUSANTARA04/09/2025 12:39 WIB
Polres Rohil Tangkap Nakhoda dan ABK Penyelundup 15 PMI Ilegal ke Malaysia
-
JABODETABEK04/09/2025 13:00 WIB
Truk Kontainer Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor
-
OLAHRAGA03/09/2025 21:00 WIB
Mees Hilgers Absen Bela Timnas Indonesia di FIFA Match Day September
-
EKBIS04/09/2025 10:15 WIB
Jelang Libur Nasional, Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.430 per Dolar AS