Berita
10 Orang Tewas Akibat Bentrokan Antara Pasukan Junta Militer Myanmar dengan Gerilyawan Lokal
Pasukan junta militer Myanmar dikabarkan terlibat pertempuran dengan pasukan gerilyawan lokal di perkampungan Magway pada Kamis (9/9). Media lokal melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam pertempuran itu meski belum jelas dari pihak siapa. Sementara itu, junta militer mengaku berhasil membunuh beberapa anggota “pasukan pertahanan” lokal dalam bentrokan tersebut. Namun, junta Myanmar juga tak menyebutkan jumlah […]

Pasukan junta militer Myanmar dikabarkan terlibat pertempuran dengan pasukan gerilyawan lokal di perkampungan Magway pada Kamis (9/9).
Media lokal melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam pertempuran itu meski belum jelas dari pihak siapa.
Sementara itu, junta militer mengaku berhasil membunuh beberapa anggota “pasukan pertahanan” lokal dalam bentrokan tersebut. Namun, junta Myanmar juga tak menyebutkan jumlah
Juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun, mengatakan pasukan junta diserang dengan senjata rakitan ketika mereka memasuki desa Myin Thar di Magway Barat.
“Lebih dari 10 orang dari desa saya ditembak dan dibunuh,” kata seorang warga Myin Thar yang tidak mau disebutkan namanya kepada AFP.
Tentara junta Myanmar dilaporkan turut membakar rumah warga.
Menurut seorang penduduk desa Thar Lin, tetangga Myin Thar, bentrokan juga membuat beberapa warga melarikan diri dan mengungsi di biara lokal atau hutan.
Tak hanya warga sipil dan demonstran, junta militer Myanmar juga terus menghadapi perlawanan dari milisi dan gerilyawan lokal di pedalaman yang menentang kudeta pada Februari lalu.
Mereka membentuk pasukan pertahanan dan berjuang bersama kelompok anti-militer lainnya, termasuk berkoalisi dengan pemerintahan Myanmar saingan junta, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
Pada Selasa (7/9), sekitar 12 menara komunikasi militer junta Myanmar dihancurkan oleh milisi lokal yang menentang kudeta.
Peristiwa itu terjadi setelah NUG menyerukan perang melawan junta militer dan menyatakan status darurat di Myanmar.
Pelaksana Tugas Presiden NUG, Duwa Lashi La, dalam pidatonya menyatakan, “perang defensif” dan menyerukan pemberontakan terhadap junta militer.
“Memberontak melawan kekuasaan teroris militer yang dipimpin Min Aung Hlaing di seluruh penjuru negeri,” ucap Lashi La, dikutip Reuters.
Lashi La juga menyatakan Myanmar dalam status darurat. “Itu akan berlangsung sampai dimulainya kembali pemerintahan sipil di negara ini,” katanya.
-
FOTO28/04/2025 18:18 WIB
FOTO: Komisi II DPR Raker dengan Gubernur Bahas Sejumlah Isu
-
FOTO28/04/2025 20:00 WIB
FOTO: Raker Komisi IX DPR dengan Menteri P2MIW
-
FOTO28/04/2025 23:30 WIB
FOTO: Kapolda Riau dan Pangdam I Bukit Barisan Tanam Pohon di Polda Riau
-
OLAHRAGA28/04/2025 19:30 WIB
Manchester City Melaju ke Final Piala FA 2025 usai Tundukkan Nottingham Forest 2-0
-
OTOTEK28/04/2025 18:30 WIB
Yahoo Minat Beli Chrome dari Google, Persaingan Mesin Pencari Siap Memanas
-
NUSANTARA28/04/2025 18:00 WIB
Kaltim Anggarkan Rp28 Miliar untuk Bangun Jalan Perbatasan Menuju Kaltara
-
EKBIS28/04/2025 20:30 WIB
Eksponen 98 Sebut Prabowo Sukses Bangun Kemandirian Pangan, Produksi Beras Melimpah di Tengah Krisis Global
-
OASE29/04/2025 05:00 WIB
Detik-Detik Kritis: Inilah Doa Agar Iman Tak Goyah Dihasut Setan Menjelang Kematian