Berita
Singapura Khawatir Rezim Taliban Bangkitkan Terorisme di Kawasan Asia
Menteri Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, menyatakan bahwa negaranya khawatir kekuasaan rezim Taliban di Afghanistan dapat membangkitkan aksi teror di kawasan Asia. Sebagaimana dilansir Channel NewsAsia, Shanmugam mendasarkan kekhawatiran ini pada rekam jejak Taliban yang dilaporkan kerap melindungi teroris selama ini. “Jika Anda bertanya apa yang dibutuhkan calon teroris atau apa yang membantu calon teroris […]
Menteri Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, menyatakan bahwa negaranya khawatir kekuasaan rezim Taliban di Afghanistan dapat membangkitkan aksi teror di kawasan Asia.
Sebagaimana dilansir Channel NewsAsia, Shanmugam mendasarkan kekhawatiran ini pada rekam jejak Taliban yang dilaporkan kerap melindungi teroris selama ini.
“Jika Anda bertanya apa yang dibutuhkan calon teroris atau apa yang membantu calon teroris keluar dan melakukan hal-hal buruk: tempat berlindung yang aman, tempat di mana mereka dapat berlatih, tempat di mana pikiran mereka dapat dikeraskan dan bahkan lebih radikal,” tutur Shanmugam.
Ia kemudian membahas bahwa Afghanistan memberikan tempat aman bagi kelompok teroris, seperti Al-Qaeda hingga ISIS.
Shanmugam juga menyebut, Afghanistan juga pernah memberikan ruang aman bagi para teroris untuk berlatih dan memiliki senjata.
“Apakah itu akan terjadi lagi? Banyak orang takut akan hal itu. Saya khawatir itu akan terjadi lagi. Jadi ya, saya pikir prospek peningkatan terorisme di kawasan itu, saya pikir banyak badan keamanan dan orang-orang serius mengkhawatirkannya,” ujar Shanmugam.
Ketakutan ini juga dirasakan Australia. Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dalam pidatonya pada Kamis (9/9) menyampaikan bahwa Australia dan Indonesia harus bekerja sama untuk mencegah Afghanistan menjadi sarang teroris.
Rusia dan India juga mengkhawatirkan hal itu. Kedua negara ini meyakini kelompok militan asing di Afghanistan berpotensi meningkatkan ancaman terorisme di kawasan itu.
Kekhawatiran ini diutarakan setelah Taliban mengumumkan kabinet interim Afghanistan.Di antara pejabat-pejabat itu, ada beberapa orang yang menjadi target sanksi AS dan PBB karena keterkaitannya dengan terorisme.
Beberapa pejabat dari klan Haqqani juga menjadi buronan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).
-
Ragam16 jam lalu
Lesti Kejora Raih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Usai Berjuang Selama 6 Tahun
-
Nasional10 jam lalu
KPK Geledah Bank Indonesia Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR
-
Nasional18 jam lalu
Proses Induksi Pimpinan Baru KPK 2024-2029 Dimulai Hari Ini
-
Ragam12 jam lalu
“Keajaiban Air Mata Wanita”, Film Inspiratif tentang Perjuangan Seorang Ibu, Tayang Januari 2025
-
Oase21 jam lalu
Mengungkap Misteri Nabi Khidir: Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani Tentang Sosok Sang Guru
-
Jabodetabek19 jam lalu
SIM Keliling Polda Metro Jaya Tersedia di 5 Lokasi Jakarta Hari Ini
-
Nasional24 jam lalu
Menkum: DPR Respons Positif Rencana Amnesti untuk 44 Ribu Narapidana
-
Olahraga15 jam lalu
Shin Tae-yong Kritik Jadwal ASEAN Cup 2024: “Kelelahan Pemain Mengkhawatirkan”