Berita
Mantan PM Malaysia Najib Razak Tak Menolak Kembali ke Parlemen di Pemilu
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengaku tidak menolak upaya pemilihan kembali dirinya ke parlemen dalam dua tahun ke depan, meski dirinya pernah terseret dalam kasus korupsi beberapa waktu lalu. Partai pendukung Najib, The United Malays National Organization (UMNO), kembali meraih jabatan perdana menteri bulan lalu setelah digulingkan dari kekuasaan tiga tahun lalu karena skandal […]
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengaku tidak menolak upaya pemilihan kembali dirinya ke parlemen dalam dua tahun ke depan, meski dirinya pernah terseret dalam kasus korupsi beberapa waktu lalu.
Partai pendukung Najib, The United Malays National Organization (UMNO), kembali meraih jabatan perdana menteri bulan lalu setelah digulingkan dari kekuasaan tiga tahun lalu karena skandal multi-miliar dolar AS.
Pihak oposisi pun menyatakan kekhawatiran akan adanya keringanan hukum, yang diberikan kepada para pimpinan partai yang dulu terlibat dalam kasus korupsi setelah Partai UMNO kembali memegang kendali pemerintahan.
Najib yang menjabat sebagai perdana menteri sejak 2009 hingga 2018 dinyatakan bersalah dalam korupsi pada tahun lalu dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara terhadap tujuh dakwaan penyelewengan dana negara yang berasal dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dalam pernyataannya, Najib membantah telah melakukan kesalahan dan mengajukan banding atas putusan majelis hakim tersebut.
Najib diketahui saat ini masih tercatat sebagai anggota parlemen pemerintahan Malaysia. Akan tetapi, konstitusi yang ada melarangnya ikut dalam kontes pemilu, kecuali dirinya telah mendapat pengampunan atau penangguhan hukuman dari pihak kerajaan.
Meskipun demikian, dalam wawancaranya kepada Reuters, Najib menentang diskualifikasinya tersebut dengan mengatakan bahwa semua itu tergantung pada interpretasi masing-masing.
“Itu tergantung interpretasi dari segi hukum, konstitusi dan apapun yang terjadi dalam proses pengadilan,” jelasnya dikutip dari Reuters, Minggu (19/9).
Ketika ditanyakan apakah dirinya akan mengikuti pemilu berikutnya yang dijadwalkan pada 2023 mendatang, Najib juga tidak menjawab secara gamblang tentang sikap yang bakal ia ambil.
“Setiap politisi yang ingin memainkan peran akan menginginkan kursi di parlemen,” ujarnya.
-
EKBIS30/12/2025 18:37 WIBMentan Respons Cepat Laporan Pupuk Subsidi Terlambat
-
NUSANTARA30/12/2025 19:05 WIBMenteri LH Tinjau Banjir Bincau Kalimantan Selatan
-
EKBIS30/12/2025 20:20 WIBBangun Kembali Daerah Terdampak Bencana, Menkeu Alokasikan Dana
-
NASIONAL30/12/2025 19:46 WIBAnwar Usman Pensiun Tahun 2026, MA Bentuk Pansel
-
RIAU30/12/2025 22:50 WIBPolairud Polres Pelalawan Gagalkan Penyeludupan 2.450 Karung Bawang Ilegal
-
DUNIA30/12/2025 21:00 WIBOtorita Inggris Keluarkan Daftar Warning Tavel, Ada Indonesia
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
JABODETABEK30/12/2025 21:40 WIBRekayasa Lalu-lintas di Jakarta Saat Malam Tahun Baru

















