Connect with us

Berita

Salah Satu Pemicu Banjir di Wilayah Selatan Garut Akibat Kerusakan Hutan

AKTUALITAS.ID – Setiap turun hujan di wilayah selatan Garut, hampir bisa dipastikan banjir akan terjadi. Terakhir, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Pameungpeuk akibat meluapnya sungai Cipalebuh dan menyebabkan satu bangunan rumah terbawa hanyut dan puluhan lainnya terkena dampak. Menyikapi persoalan banjir di wilayah Garut Selatan, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebabnya. […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Setiap turun hujan di wilayah selatan Garut, hampir bisa dipastikan banjir akan terjadi. Terakhir, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Pameungpeuk akibat meluapnya sungai Cipalebuh dan menyebabkan satu bangunan rumah terbawa hanyut dan puluhan lainnya terkena dampak.

Menyikapi persoalan banjir di wilayah Garut Selatan, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satu faktor yang memiliki peran penting adalah karena terjadinya kerusakan hutan.

“Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan,” kata Rudy Gunawan, Jumat (5/11/2021).

Ia menjelaskan bahwa banjir terakhir yang terjadi di wilayah selatan memang karena tiga faktor itu. Saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan adanya pendangkalan sungai Cipalebuh menjadikan air kiriman menjadi naik dan mengalir ke daerah Kecamatan Pameungpeuk yang lebih rendah dan dekat pantai.

Walau begitu, banjir yang terjadi tidak bisa menyalahkan curah hujan yang tinggi dan pendangkalan sungai saja. “Ada faktor lain yaitu kerusakan lingkungan. Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Kecamatan Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (kondisi hutannya),” jelasnya.

Bupati mengungkapkan bahwa hasil kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukan bahwa kawasan hutan di Garut yang seharusnya mendukung dalam pencegahan banjir diketahui dalam kondisi tidak baik. “Sehingga perlu menjadi perhatian Bersama,” ungkapnya.

Walau terjadi kerusakan hutan dan bisa memicu terjadinya banjir, Bupati enggan menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban Lembaga yang menangani kawasan hutan. Ia lebih mengajak bersama untuk melakukan Langkah mitigasi bencana.

“Kita akan kerja sama Perum Perhutani. Kita tidak saling menyalahkan. Kita jangan menyalahkan hujan juga, kita melakukan mitigasi kebencanaan,” tutup Bupati. 

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending