Catatan Akhir Tahun dari Pelabuhan Muara Angke: Tangkapan ikan Menurun, Kuota BBM Subsidi Tambah 1.500KL


Kepala UP3 (Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan) Muara Angke, Mahad

AKTUALITAS.ID – Para pemilik kapal motor perikanan di kawasan pendaratan ikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, merasakan menurunnya hasil tangkapan ikan pada tahun 2022 ini, bila dibandingkan tahun 2021 lalu yang hasilnya cukup memuaskan.

Alasannya, masih sulitnya masalah perizinan yang membutuhkan proses waktu panjang, cuaca yang kurang bersahabat sepanjang tahun 2022 sampai masalah antrian BBM subsidi jenis solar yang butuh waktu 1-3 bulan baru bisa mengisi ke kapal ikan.

Menurunnya hasil tangkapan atau produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke dibenarkan kepala UP3 (Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan) Muara Angke, Mahad saat menjawab pertanyaan aktualitas.id diruang kerjanya pekan lalu.

“Agak menurun produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke dari bulan Januari – Desember 2022 hanya sekitar 31.022.991kg, sedangkan Januari – Desember 2021 lalu mencapai 39.827.328 kg,” jelas Mahad seraya menambahkan satu sisi produksi ikan menurun, sisi lain kuota BBM subsidi jenis solar bertambah 1.500 KL.

Dengan tambahan kuota BBM subsidi jenis solar inilah yang membuat kolam labuh tambat kapal motor perikanan tidak separah tahun lalu yang padat merayap. Antrian kapal motor perikanan mengisi solar sudah mulai berkurang, tidak panjang sampai 300 kapal seperti sebelum turunnya kuota BBM.

Hal inilah yang membuat hati kepala UP3 Muara Angke lega dan agak tenang. Tidak seperti tahun lalu sangat padat sehingga banyak para pemilik kapal motor ikan yang ingin bongkar hasil tangkapan di dermaga komplain, juga kapal motor yang hendak naik doking membutuhkan beberapa hari untuk lolos dari padatnya kapal di kolam pelabuhan.

Ditanya soal kuota BBM subsidi jenis solar saat ini untuk nelayan DKI Jakarta, Mahad menuturkan baru 57.000KL yang meliputi 5 stasiun pengisian BBM, mulai dari SPDN Kalibaru Cilincing, SPDN Muara Angke, SPBU Muara Angke, bunker dan SPDN Kepulauan Seribu.

Menjawab pertanyaan media online soal idealnya kuota BBM subsidi jenis solar untuk nelayan wilayah DKI Jakarta, “sekitar 75.000KL. Mudah-mudahan tahun 2023 BPH Migas menyetujui angka tersebut, ” tukas Mahad sambil menjelaskan,bila kuota sampai jumlah tersebut maka antrian kapal motor ikan akan normal, tidak sampai 3 bulan. [Zahari/Mustofa]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>