Bacaan dan Tata Cara Bilal Saat Sholat Jumat, Mudah dan Dapat Dipahami


Ilustrasi. Shalat Jumat (IST)

AKTUALITAS.ID – Setiap Jumat, umat Muslim memiliki kewajiban untuk melaksanakan shalat Jumat. Saat pelaksanaan shalat Jumat, biasanya terdapat seseorang yang bertugas sebagai Bilal atau muraqqi.

Tugasnya mencakup pengumandangan azan, iqamat, serta mengajak khatib untuk naik ke mimbar. Mungkin beberapa umat Islam di Indonesia belum familiar dengan tata cara dan doa yang diperlukan untuk menjadi seorang bilal Jumat.

Berikut penjelasan mengenai bacaan serta tata cara bilal shalat Jumat. 

1. Sebelum khotbah Jumat dimulai, bilal salat Jumat mengumandangkan adzan pertama, menghadap ke arah kiblat. Adzan pertama ini disarankan dilantunkan dengan suara yang lebih panjang sebagai penanda dimulainya waktu salat Jumat.

2. Setelah adzan pertama selesai, disarankan bagi jamaah salat Jumat untuk menjalankan salat sunnah qobliyah Jumat. Bagi yang baru tiba dan belum duduk, disarankan untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid terlebih dahulu.

3. Setelah selesai melaksanakan Shalat Sunnah, bilal Jumat berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah sambil memegang tongkat, dan kemudian membantu khatib naik ke mimbar dengan membaca kalimat dibawah ini :

مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun”

Artinya: “Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ketika kamu berkata “ansit” kepada temanmu pada hari Jumat (salat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian.”

4. Setelah bilal selesai melafalkan bacaan bilal Jumat, ia memberikan tongkat kepada khatib. Saat khatib naik ke atas mimbar, bilal melanjutkan dengan membaca salawat dan doa dalam bacaan bilal Jumat.

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ

“Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad 2x, Allohumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in.”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah.”

5. Setelah khatib sudah berada di atas mimbar, bilal shalat Jumat menghadap ke arah kiblat dan membaca bacaan bilal Jumat berupa doa berikut:

اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

“Allohumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin.”

Artinya: “Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua penyayang.”

6. Setelah khatib memberi salam dan duduk, petugas bilal shalat Jumat mengumandangkan adzan kedua. Adzan kedua ini memiliki nadanya yang tidak sepanjang adzan pertama.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ، سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ

“Allohumma Sholli wa sallim, wa zid wa an’im wa tafadlol wa baarik, bi jalaalika wa kamaalika ‘ala zaini ‘ibadik, wa asyrofi ‘ibadika, sayyidil ‘arobi wal ‘ajami, wa imaami thoibata walharomi, sayyidinaa wa maulanaa muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihii wa sallim wa rodhiyallohu tabaaroka wa ta’ala’an kulli shohaabati rosulillahi ajma’in”

Selain sholawat diatas, juga bisa menggunakan sholawat yang lebih pendek.

7. Setelah adzan kedua selesai, khatib berdiri untuk memberikan khutbah. Saat khatib duduk di antara dua khutbah, petugas bilal membaca sholawat.

8. Setelah khatib selesai berkhutbah, petugas bilal Jumat kembali berdiri untuk melakukan iqamah, kemudian melaksanakan shalat Jumat.

Itulah rangkaian tata cara bacaan bilal dalam shalat Jumat. Ada beberapa versi bacaan tarqiyah, tetapi secara umum, bacaan tersebutlah yang biasa digunakan. (RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>