Ditemukan Kasus Lumpuh Layu Akut, Dinkes Banyuwangi Siapkan Imunisasi Polio di Seluruh Faskes


Kepala Dinas Kesahatan Banyuwangi Amir Hidayat (Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi akan melakukan imunisasi polio sub-Pekan imunisasi nasional (PIN) di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di bumi Blambangan. 

Langkah ini dilakukan menyusul ditemukannya sejumlah kasus lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh virus polio tipe dua, pada 2023 sampai awal 2024.

Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, imunisasi polio sub-PIN akan dilaksanakan pada 15 Januari hingga 29 Februari 2024. Imunisasi ini menyasar anak usia 0-7 tahun, dengan jumlah sasaran sebanyak 174.237 anak.

“Imunisasi polio sub pin ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran virus polio. Imunisasi ini akan diberikan dua kali, yaitu pada tanggal 15  Januari hingga 29 Februari 2024,” kata Amir Hidayat di Banyuwangi, Senin (8/1/2024).

Amir mengimbau jika masyarakat  menemukan gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, dan nyeri pada anak, agar segera membawa ke faskes terdekat guna mendapatkan penanganan intensif. 

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran virus polio. Jika menemukan gejala demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, dan nyeri pada anak, agar segera membawa ke faskes terdekat guna mendapatkan penanganan intensif,” ujar Amir Hidayat.

Dinkes Banyuwangi menyatakan, kemunculan virus polio di Indonesia disebabkan adanya mutasi. Mutasi ini terjadi karena virus polio yang beredar di Indonesia merupakan varian virus polio tipe 2 yang tidak terdeteksi oleh vaksin polio oral (OPV) yang digunakan pada program imunisasi nasional.

“Untuk mencegah penyebaran virus polio, selain imunisasi, masyarakat juga harus menjaga pola hidup sehat anak. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan memberikan ASI eksklusif,” pungkasnya.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) Polio sejak ditemukannya kasus AFP pertama pada Desember 2023. Pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus polio, salah satunya dengan meningkatkan cakupan imunisasi polio.  (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>