Gus Baha: Ramadan Menghargai Kebahagiaan dalam Kesederhanaan


Ilustrasi. Bulan Ramadhan. (Freepik)

AKTUALITAS.ID – Di tengah harapan dan kebahagiaan yang menyelimuti umat Muslim di Indonesia, bulan suci Ramadan kembali tiba, memenuhi hati dengan keistimewaan dan ampunan. 

Dalam pandangan banyak ulama, seperti yang disampaikan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, Ramadan bukan hanya sekadar bulan berpuasa, tetapi juga sebuah waktu untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui meningkatkan ibadah dan amal kebaikan.

Gus Baha menyoroti pentingnya menghargai makanan dan minuman selama bulan suci ini. Menurutnya, dalam Ramadan, setiap hidangan menjadi istimewa, mengajarkan kita untuk menghormati nikmat sehari-hari yang seringkali diabaikan. Baginya, puasa tidak sekadar tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang merasakan penderitaan orang-orang miskin yang kekurangan makanan.

“Puasa tidak hanya melatih rasa lapar, tetapi juga membantu kita merasakan kesulitan yang dialami oleh sesama manusia yang kurang beruntung. Hal ini seharusnya memicu rasa syukur dalam diri kita,” kata Gus Baha.

Dalam hadits yang disebutkan, terdapat dua kegembiraan yang akan diraih oleh orang yang berpuasa. Pertama, kegembiraan ketika berbuka puasa atau merayakan hari raya, dan kedua, kegembiraan ketika bertemu dengan Tuhannya.

“Saat berbuka puasa, kita merasakan kegembiraan yang besar, meskipun tidak memiliki kemewahan materi. Hanya dengan menemukan makanan, kita merasa sangat bahagia. Kita mulai menghormati makanan setelah memasuki bulan Ramadan,” jelas Gus Baha.

Dengan demikian, Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga untuk merenungkan makna kebersyukuran dan penghargaan terhadap nikmat Allah yang diberikan kepada umat-Nya. Semoga bulan suci ini membawa keberkahan dan kedamaian bagi umat Muslim di seluruh dunia. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>