Korsel Tunda Rencana Tindakan Hukum bagi Dokter yang Mogok Kerja 


Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, pada 15 Maret 2000. (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan penundaan rencana kontroversial mereka untuk mengambil tindakan hukuman terhadap pemogokan panjang dokter magang serta menunda peningkatan kuota penerimaan sekolah kedokteran.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap, seorang pejabat pemerintah Korea Selatan menyatakan, “Kami telah memutuskan untuk memberikan otonomi kepada universitas-universitas lokal dalam menentukan kuota sekolah kedokteran dengan kisaran 50 hingga 100 persen untuk tahun akademik 2025.”

Keputusan tersebut merupakan respons terhadap pemogokan berbulan-bulan yang telah menyebabkan ketegangan di sektor kesehatan. Pemerintah juga memutuskan untuk menunda penangguhan izin bagi dokter yang tidak aktif sejak Maret lalu.

Meskipun awalnya berencana untuk menambah total 2.000 penerimaan sekolah kedokteran, protes dari lebih dari 90 persen dari 13.000 dokter peserta pelatihan memaksa pemerintah untuk mengambil langkah mundur.

“Rencana untuk meningkatkan pendaftaran sebanyak 2.000 mahasiswa kedokteran bukanlah solusi untuk permasalahan di sektor medis,” kata ketua Asosiasi Medis Korea, Lim Hyun-taek, Sabtu.

Tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah adalah meredakan protes dan menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam sektor kesehatan Korea Selatan. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>