5 Waktu yang Dilarang untuk Tidur Menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW


Ilustrasi. Tidur (ist)

AKTUALITAS.ID – Tidur adalah bagian penting dari kehidupan manusia yang memastikan pemulihan tubuh dan keseimbangan mental.

Namun, dalam Islam, terdapat beberapa waktu yang dilarang untuk tidur, sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hadis-hadis yang mengatur waktu tidur ini memberikan arahan bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih bermakna dan produktif.

1. Setelah Shalat Fajr

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian tidur setelah shalat Subuh hingga kalian melakukan shalat Duha.” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan pentingnya memanfaatkan waktu pagi untuk beribadah dan produktivitas.

2. Setelah Shalat Asar

Hadis riwayat Muslim juga mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak tidur di waktu setelah shalat Asar, kecuali pada waktu diperlukan. Ini menekankan pentingnya menjaga kesadaran dan produktivitas di waktu-waktu sore hari.

3. Setelah Shalat Isya

Nabi Muhammad SAW juga menyarankan untuk tidur setelah shalat Isya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Setelah shalat Isya, janganlah kalian tidur hingga shalat Witir.” (HR. Bukhari). Ini mengajarkan umat Islam untuk memanfaatkan waktu malam dengan beribadah dan refleksi.

4. Tengah Malam

Tidur di awal malam adalah praktik yang dianjurkan dalam Islam, namun, tidur di tengah malam tanpa tujuan yang jelas dilarang. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kalian tidur antara shalat Isya dan shalat Subuh, karena waktu tersebut adalah waktu tergelap dari neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Sebelum Shalat Tahajud

Waktu sebelum shalat Tahajud juga dilarang untuk tidur menurut ajaran Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Waktu yang utama untuk shalat Tahajud adalah waktu kedua yang setelah shalat Isya.” (HR. Muslim). Hal ini menekankan pentingnya memanfaatkan waktu malam untuk ibadah ekstra dan doa.

Dengan mematuhi waktu-waktu yang dilarang untuk tidur sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, umat Islam diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih berarti dan produktif, serta lebih dekat dengan Allah SWT. Dalam Islam, waktu adalah amanah yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai keberkahan dan kesuksesan dalam kehidupan dunia dan akhirat. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>