Connect with us

Berita

Jakarta Catat Kualitas Udara Terburuk Keempat di Dunia pada Kamis Pagi

Aktualitas.id -

alt="kualitas udara jakarta"

AKTUALITAS.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi sorotan dunia setelah data dari situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan bahwa ibu kota Indonesia ini menduduki peringkat keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Kamis (23/5), pagi.

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta tercatat berada di angka 158 dengan konsentrasi partikel halus (PM2.5) yang masuk kategori tidak sehat. Kondisi ini menunjukkan bahwa udara Jakarta dapat memberikan dampak merugikan bagi kesehatan manusia, terutama kelompok yang sensitif seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Lahore, Pakistan dengan AQI 179. Di urutan kedua terdapat Dhaka, Bangladesh dengan AQI 164, dan di posisi ketiga Manama, Bahrain dengan AQI 158. Jakarta berada tepat di bawah Manama, mencatatkan dirinya sebagai kota dengan udara terburuk keempat di dunia pada pagi hari ini.

Selain data dari IQAir, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga mengonfirmasi bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada dalam kategori tidak sehat. Kategori ini menunjukkan tingkat kualitas udara yang bisa merugikan kesehatan manusia maupun hewan yang sensitif, serta dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan menurunkan nilai estetika lingkungan.

Beberapa wilayah di Jakarta yang terpantau memiliki kualitas udara bervariasi antara kategori sedang hingga tidak sehat. Berikut adalah beberapa wilayah dan indeks kualitas udara mereka:

– Bundaran HI: AQI 90 (sedang)

– Kelapa Gading: AQI 103 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)

– Jagakarsa: AQI 75 (sedang)

– Kebon Jeruk: AQI 93 (sedang)

– Lubang Buaya: AQI 106 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)

Situasi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelompok sensitif. Selain itu, penggunaan masker yang dapat menyaring partikel halus juga disarankan untuk mengurangi risiko kesehatan.

Langkah-langkah penanggulangan polusi udara perlu terus ditingkatkan, baik melalui kebijakan pemerintah maupun partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi emisi polutan. 

Pemerintah juga diharapkan dapat mempercepat implementasi program-program pengendalian pencemaran udara guna memastikan udara yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Jakarta. (YAN KUSUMA/RAFI)

TRENDING

Exit mobile version