DUNIA
Netanyahu Tegaskan Serangan untuk Cegah Kebangkitan Hezbollah dan Hamas
AKTUALITAS.ID – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pemerintahnya akan melakukan “segala yang diperlukan” untuk mencegah Hezbollah kembali memperkuat posisi di Lebanon dan menghalau upaya Hamas memperkuat diri di Jalur Gaza, menyusul rentetan serangan yang intens dalam beberapa hari terakhir.
Pernyataan Netanyahu disampaikan saat rapat kabinet seiring gelombang serangan Israel terhadap berbagai target di Lebanon dan serangan udara di Gaza yang kembali memakan banyak korban. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan udara pada Sabtu, sementara media lain melaporkan angka korban serupa dalam serangan yang dikatakan sebagai salah satu hari paling mematikan sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober.
Militer Israel menyatakan pihaknya menargetkan peluncur roket dan sejumlah lokasi militer milik Hezbollah di Lebanon, dan melaporkan adanya insiden di mana seorang bersenjata dilaporkan menyeberangi “garis kuning” di Gaza – area yang menandai batas mundurnya pasukan Israel – yang kemudian memicu serangan balasan oleh militer Israel. Pihak militer mengatakan serangan dilancarkan untuk menggagalkan upaya penetrasi yang dinilai berbahaya bagi prajurit Israel.
Netanyahu menuduh Hamas terus melanggar gencatan senjata sejak berlaku dan menegaskan Israel merespons setiap pelanggaran sesuai kebutuhan, termasuk operasi militer yang dinilai menghentikan upaya infiltrasi dan ancaman terhadap pasukan Israel.
Selain klaim mengenai serangan di perbatasan, militer Israel dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet menyatakan serangan pada Sabtu berhasil menewaskan seorang pejabat penting di struktur logistik Hamas. Dalam pernyataan bersama disebutkan kepala bagian suplai dan peralatan, yang disebut berperan menyalurkan senjata dari fasilitas produksi Hamas kepada komandan di lapangan, menjadi salah satu target yang tewas dalam operasi tersebut.
Konflik pasca-gencatan senjata ini meningkatkan kekhawatiran internasional terkait potensi eskalasi antara Israel, Hamas, dan Hezbollah, serta dampaknya terhadap warga sipil di wilayah yang sudah lama dilanda kekerasan. Kedua belah pihak saling menuduh melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat, sementara korban sipil terus bertambah di Gaza akibat serangan udara yang berlangsung baru-baru ini. (Mun)
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
OTOTEK23/11/2025 12:30 WIBEnam Cara Mudah Menghapus Jejak Digital di Internet untuk Menghindari Penipuan
-
POLITIK23/11/2025 13:00 WIBKontroversi di PBNU, Cak Imin Minta Semua Pihak Hormati Proses Internal
-
JABODETABEK23/11/2025 13:30 WIBPolda Metro Jaya Tangkap 6 Pelaku Curas Berpura-pura sebagai Debt Collector
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
POLITIK23/11/2025 15:30 WIBSejarah Partai Nahdlatul Ulama dari Organisasi ke Arena Politik Nasional
-
RIAU23/11/2025 16:00 WIBSempat Mangkir, Akhirnya Bidan Desa Tersangka Malapraktik Sunat Ditahan