Connect with us

EkBis

Mendag: HET MinyaKita Rp15.700 Segera Diundangkan Pekan Depan

Published

on

AKTUALITAS.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat, atau MinyaKita, sebesar Rp15.700 per liter sudah mulai berlaku dan akan segera diresmikan dalam waktu dekat. Zulkifli menyampaikan bahwa aturan resmi terkait HET ini akan dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang kini telah selesai proses relaksasinya.

“Harga Rp15.700 per liter sudah berlaku, dan nantinya akan diresmikan melalui Permendag,” ujar Zulkifli setelah meresmikan Porseni Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat (19/7).

Sebelumnya, HET MinyaKita diusulkan sebesar Rp15.500 per liter. Namun, dengan menguatnya nilai dolar AS, diputuskan untuk menetapkan harga jalan tengah sebesar Rp15.700 per liter. Zulkifli menjelaskan bahwa keputusan ini berdasarkan hitungan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi terkini.

“Usulan awalnya Rp15.500, tetapi karena dolar naik, kita ambil jalan tengah di Rp15.700,” tambah Zulkifli.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, turut menyampaikan bahwa Permendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis malam (18/7) dan akan segera diundangkan di Kementerian Hukum dan HAM.

“Mudah-mudahan dalam minggu depan ini sudah bisa diundangkan,” kata Isy.

Sebelumnya, HET MinyaKita ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter, sesuai dengan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan. Namun, dengan naiknya harga menjadi Rp15.700, MinyaKita tetap dinilai lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan premium.

Perubahan HET MinyaKita ini dilakukan karena harga sebelumnya, Rp14.000 per liter, dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan biaya pokok produksi yang terus meningkat. Penyesuaian ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasar minyak goreng rakyat di tengah dinamika ekonomi global. (NAUFAL/RAFI)

Trending

Exit mobile version