Connect with us

EkBis

Bahlil: Indonesia Siap Pimpin Industri Mobil Listrik Global

Published

pada

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi sambutan dalam kegiatan Repnas National Conference & Awarding Night di Jakarta, Senin (14/10/2024). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis bahwa Indonesia akan menjadi pemain utama dalam industri mobil listrik dunia, seiring dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, terutama nikel. Dalam acara Repnas National Conference & Awarding Night di Jakarta, Senin (14/10/2024), Bahlil menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang jarang dimiliki negara lain.

“Indonesia memiliki cadangan nikel yang luar biasa besar. Data terbaru menunjukkan bahwa kita menguasai 40 hingga 45 persen cadangan nikel dunia,” ujar Bahlil. 

Menurutnya, nikel adalah bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, yang saat ini menjadi fokus dunia di tengah transisi menuju energi terbarukan.

Bahlil juga menjelaskan bahwa 80 persen dari bahan baku baterai listrik adalah nikel, sementara Indonesia tidak hanya memiliki nikel, tetapi juga mangan dan kobalt.

“Dengan cadangan besar ini, Indonesia akan menjadi negara strategis dalam rantai pasok global mobil listrik,” tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengambil langkah signifikan dengan menghentikan ekspor ore nikel, meski langkah ini mendapat tekanan internasional. 

“Kebijakan ini penting untuk mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi kita,” tegas Bahlil.

Senada dengan Bahlil, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi negara yang disegani dunia dalam industri kendaraan listrik. Pabrik anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, yang baru diresmikan, diprediksi akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 80 ribu ton per tahun.

“Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Kita akan bersaing dengan China dalam industri ini, dan tidak ada lagi yang bisa mengatur Indonesia,” tegas Luhut.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memimpin revolusi kendaraan listrik global, memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan kebijakan strategis yang menguntungkan. (NAUFAL/RAFI)

Trending

Exit mobile version