EKBIS
Jumat 10 Januari 2025: Bitcoin Anjlok ke Level USD 92.000
AKTUALITAS.ID – Pasar kripto memperlihatkan pergerakan yang seragam pada Jumat, (10/1/2025), dengan mayoritas aset digital teratas masih berada di zona merah.
Data dari Coinmarketcap menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC), sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penurunan signifikan.
Harga Bitcoin turun sebesar 2,32 persen dalam 24 jam terakhir dan 4,28 persen dalam sepekan, saat ini diperdagangkan pada level USD 92.734 per koin atau setara dengan Rp 1,59 miliar (asumsi kurs Rp 16.257 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga tidak luput dari penurunan, dengan terkoreksi 2,99 persen dalam satu hari dan 6,37 persen dalam sepekan, sehingga harga ETH saat ini berada di level Rp 52,4 juta per koin. Sementara itu, Binance Coin (BNB) tercatat turun 1,27 persen dalam 24 jam terakhir, serta 2,52 persen dalam sepekan, menjadikannya dibanderol dengan harga Rp 11,1 juta per koin.
Cardano (ADA) dan Solana (SOL) juga mengalami penurunan harga yang signifikan. ADA melemah 3,82 persen dalam sehari dan 5,52 persen sepekan, sementara SOL turun 5,60 persen dalam satu hari dan 10,34 persen sepekan, kini berada di harga Rp 3,02 juta per koin. XRP, koin lainnya, mengalami penurunan 4,00 persen dalam 24 jam dan 5,29 persen sepekan, berada di level Rp 38.441 per koin.
Meme coin Dogecoin (DOGE) juga tak terhindarkan dari penurunan, dengan harga turun 5,82 persen dalam satu hari dan 4,54 persen sepekan, kini diperdagangkan di level Rp 5.251 per token. Namun, di tengah pergerakan harga negatif ini, stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) masing-masing mencatat sedikit penguatan sebesar 0,1 persen, stabil di level USD 1,00.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto berada di level USD 3,23 triliun atau setara dengan Rp 52.511 triliun, yang menunjukkan penurunan sekitar 2,66 persen dalam sehari terakhir.
Pasar kripto ditutup pada tahun 2024 dengan kinerja yang memecahkan rekor, di mana Bitcoin berhasil mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 108.000 sebelum mengalami koreksi pada akhir Desember 2024. Penurunan ini dipicu oleh perubahan kebijakan moneter oleh Federal Reserve yang mengurangi rencana pemotongan suku bunga untuk 2025, setelah sebelumnya memicu kenaikan signifikan dalam nilai BTC.
Meski mengalami kemunduran saat ini, laporan dari Binance menekankan bahwa legitimasi Bitcoin sebagai aset global terus meningkat. Stablecoin seperti USDe yang diciptakan oleh Ethereum juga semakin populer, menambah dimensi baru dalam dunia keuangan terdesentralisasi.
Investor di pasar kripto diharapkan untuk memantau pergerakan ini dengan cermat, terutama dengan potensi pemulihan yang mungkin terjadi seiring dengan perkembangan kebijakan ekonomi global yang akan datang. (Damar Ramadhan)
-
NASIONAL16/11/2025 10:00 WIBEddy Soeparno Tegaskan Kesiapan Indonesia Pimpin Aksi Iklim Asia di COP30
-
RAGAM16/11/2025 12:30 WIBMasuk Gedung Diminta KTP dan Difoto Bisa Langgar UU Perlindungan Data Pribadi
-
NASIONAL16/11/2025 13:00 WIBDPR Minta Negara Bertindak Tegas untuk Melindungi Rakyat Kecil dari Mafia Tanah
-
EKBIS16/11/2025 10:30 WIBDaftar Tarif Listrik PLN per kWh untuk Semua Golongan Pelanggan 17-23 November 2025
-
NASIONAL16/11/2025 12:00 WIBPentingnya Pengesahan RKUHAP untuk Menjamin Kepastian Hukum
-
DUNIA16/11/2025 14:00 WIBKetegangan Meningkat, China Larang Warganya ke Jepang
-
NASIONAL16/11/2025 11:00 WIBKepercayaan Publik Pulih Pasca Kerusuhan, Kompolnas Ingatkan Polri Jaga Jati Diri Institusi Sipil
-
NUSANTARA16/11/2025 11:30 WIBMaling Motor di Ciruas Diamuk Massa Usai Mengacungkan Pistol Mainan