Connect with us

EKBIS

Pelemahan Rupiah Berlanjut, Sentuh Level Rp 16.360 per Dolar AS

Aktualitas.id -

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah kembali melemah pada perdagangan Kamis (20/2/2025) pagi, melanjutkan tren negatif untuk hari ketiga berturut-turut.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 16.360 per dolar AS, melemah 0,21% dari posisi sebelumnya di Rp 16.325 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini dipicu oleh sentimen global terkait kebijakan tarif terbaru Presiden AS, yang berpotensi memicu ketidakpastian ekonomi dan mempengaruhi prospek suku bunga bank sentral utama.

Ketegangan geopolitik juga meningkat setelah Presiden AS menyebut Presiden Ukraina sebagai “diktator” di tengah perundingan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Selain sentimen global, rupiah juga tertekan oleh faktor domestik, seperti perlambatan pertumbuhan kredit hingga awal tahun ini.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mencatat bahwa penyaluran kredit hanya tumbuh 10,27% pada Januari 2025, lebih kecil dibanding 10,93% pada akhir 2024.

“Meskipun rupiah sempat rebound setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%, tekanan terhadap rupiah masih kuat,” ujar Lukman.

Pada Kamis (20/2), investor menantikan data neraca transaksi berjalan Indonesia, yang diperkirakan akan mengalami defisit US$ 0,6 miliar.

Jika defisit benar terjadi, potensi arus keluar modal asing akan meningkat, memperlemah rupiah karena meningkatnya permintaan terhadap dolar AS.

Meski demikian, Bank Indonesia memperkirakan neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2025 tetap terjaga, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang sehat di kisaran 0,5% – 1,3% dari PDB, serta surplus transaksi modal dan finansial yang berkelanjutan.

“Rupiah diperkirakan masih akan tertekan dan melemah di kisaran Rp 16.300 – Rp 16.400 per dolar AS,” jelas Lukman. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version