Connect with us

EKBIS

Brent Bertahan di US$69, Pasar Minyak Dibayangi Awan Gelap Resesi

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id-ai

AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia menunjukkan stabilitas pada perdagangan Rabu (3/9/2025) pagi, seolah berada dalam posisi tarik-ulur antara sentimen positif dari tindakan tegas Amerika Serikat dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Hingga pukul 00.32 GMT, harga minyak mentah Brent untuk kontrak November berada di level US$69,13 per barel, hanya turun tipis 1 sen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS justru menguat 4 sen ke posisi US$65,63 per barel.

Stabilitas harga ini terjadi setelah kenaikan lebih dari 1% pada hari sebelumnya. Pemicu utamanya adalah sanksi baru yang dijatuhkan Washington terhadap jaringan perusahaan pelayaran pimpinan pengusaha Irak-Kittitian. Jaringan ini dituduh menyelundupkan minyak Iran dengan menyamarkannya sebagai minyak Irak, sebuah tindakan yang menekan pasokan tidak resmi di pasar.

Sentimen positif juga datang dari ekspektasi menyusutnya stok minyak mentah AS. Jajak pendapat awal Reuters memproyeksikan stok minyak mentah AS turun sekitar 3,4 juta barel pada pekan yang berakhir 29 Agustus, menandakan permintaan yang masih terjaga di negara konsumen minyak terbesar dunia itu.

Namun, laju kenaikan harga tertahan oleh data ekonomi AS yang suram. Aktivitas manufaktur AS dilaporkan mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, imbas dari tarif impor yang menekan kepercayaan bisnis. “Data ini menjadi sinyal kuat bahwa prospek permintaan energi global bisa melemah jika ekonomi AS terus melambat,” ujar seorang analis pasar.

Kini, semua mata tertuju pada pertemuan OPEC dan sekutunya (OPEC+) yang akan digelar pada 7 September mendatang. Meskipun sebagian besar analis memprediksi tidak akan ada perubahan kebijakan produksi, hasil pertemuan ini tetap menjadi faktor krusial yang ditunggu pasar. (Firmansyah/Mun)

TRENDING