Jabodetabek
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua Dunia pada Senin Pagi
AKTUALITAS.ID — Kualitas udara di Jakarta pada Senin (16/9/2024) pagi tercatat sangat memprihatinkan. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara, IQAir, pada pukul 05.30 WIB, Jakarta menempati peringkat kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 148, yang masuk dalam kategori tidak sehat, dengan polusi PM2.5 sebesar 54,5 mikrogram per meter kubik.
Angka tersebut menunjukkan bahwa udara di Jakarta berbahaya bagi kelompok sensitif, termasuk manusia dengan kondisi kesehatan tertentu, hewan, serta tanaman yang sensitif. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, polusi juga bisa menyebabkan kerusakan pada estetika lingkungan.
Melihat kondisi ini, situs IQAir menyarankan masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika harus keluar rumah, disarankan untuk mengenakan masker. Selain itu, penting juga untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah dengan menutup jendela agar polusi dari luar tidak masuk ke dalam ruangan.
Kategori Kualitas Udara Berdasarkan PM2.5
Kualitas udara dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan konsentrasi partikel PM2.5.
– Baik (0-50): Tidak berdampak pada kesehatan manusia, hewan, maupun tanaman.
– Sedang (51-100): Tidak membahayakan kesehatan manusia dan hewan, tetapi dapat berdampak pada tumbuhan sensitif.
– Tidak Sehat (101-150): Berdampak buruk bagi kelompok sensitif.
– Sangat Tidak Sehat (200-299): Berisiko bagi berbagai segmen populasi.
– Berbahaya (300-500): Secara umum, kualitas udara sangat berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Pada saat yang sama, Lahore di Pakistan menempati peringkat pertama dengan AQI 176. Posisi ketiga ditempati oleh Delhi, India dengan angka 132, diikuti Tashkent, Uzbekistan, Dubai, Uni Emirat Arab, dan Kuching, Malaysia.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi, didukung oleh 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di berbagai titik di Jakarta. Data dari SPKU ini kemudian ditampilkan melalui platform pemantauan yang dapat diakses oleh masyarakat. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan kesadaran publik terhadap kualitas udara di Jakarta.
Dengan kondisi udara yang semakin memburuk, diharapkan masyarakat lebih waspada dan mematuhi rekomendasi yang diberikan, sembari pemerintah terus berupaya untuk menekan polusi di ibu kota. (NAUFAL/RAFI)
-
Multimedia10 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
EkBis8 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Olahraga11 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
Ragam14 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Ragam12 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
POLITIK6 jam lalu
Mardiono Siap Maju Jadi Ketua Umum PPP Jika Diberi Amanah
-
OtoTek15 jam lalu
Google Kembangkan Fitur “Protected Email” untuk Tingkatkan Privasi dan Cegah Spam