JABODETABEK
DKI Jakarta Impor 500 Sapi dari Australia, Targetkan 5.000 Ekor Tahun Ini

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Perumda Dharma Jaya mengimpor 500 ekor sapi dari Australia sebagai langkah strategis menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga protein hewani di ibu kota. Sapi-sapi tersebut telah tiba pada 2 April 2025 dan merupakan tahap awal dari rencana impor total 5.000 ekor hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menjelaskan bahwa impor tahap kedua akan dilakukan pada bulan Juni mendatang.
“Untuk tahap pertama kami impor sapi hidup sebanyak 500 ekor dari Australia. Tahap kedua dijadwalkan pada Juni. Secara keseluruhan, target impor sapi tahun ini mencapai 5.000 ekor,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).
Sapi yang diimpor merupakan jenis sapi bakalan Brahman Cross (BX), yang dikenal unggul secara genetik dan efisien dalam pemeliharaan. Jenis ini dinilai ideal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat Jakarta secara berkelanjutan.
“Jenis BX memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan efisiensi pakan, sehingga cocok untuk mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambah Raditya. Ia juga menegaskan bahwa sapi lokal tetap mendapat perhatian dan terus dikembangkan agar mampu bersaing di pasar dalam dan luar negeri.
Untuk saat ini, 500 sapi yang telah tiba akan digemukkan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Serang, Banten, selama dua bulan. Setelah mencapai bobot ideal, sapi-sapi ini akan didistribusikan ke sejumlah RPH di Cakung, Serang, Bogor, dan Sukabumi.
Plt Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menilai impor sapi bakalan sebagai langkah strategis menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Ini penting untuk menjaga pasokan daging dan stabilitas harga menjelang hari besar keagamaan, sekaligus memastikan kebutuhan masyarakat akan protein hewani tetap terpenuhi,” ujarnya.
Australia dipilih sebagai negara asal impor karena dinilai paling efisien dari sisi geografis dan logistik.
“Negara lain memang potensial, namun masih perlu kajian lebih lanjut, terutama terkait biaya dan waktu pengiriman,” pungkas Suharini. (PURNOMO/DIN)
-
RAGAM02/07/2025 02:00 WIB
Denny JA Luncurkan Genre Baru: “Lukisan Imajinasi Nusantara”
-
OLAHRAGA01/07/2025 22:00 WIB
6 Tim Melaju ke Perempat Final Piala Dunia Antarklub, Raksasa Eropa Tumbang
-
DUNIA01/07/2025 20:30 WIB
Lonjakan Kasus DBD di Bangladesh: Lebih dari 10.000 Terinfeksi, 42 Meninggal
-
NASIONAL01/07/2025 21:30 WIB
Presiden Kunjungan ke Arab Saudi, Bahas Kampung Haji dan Isu Timur Tengah
-
DUNIA02/07/2025 00:01 WIB
Menlu Kuba: Netanyahu Sudah 30 Tahun Bohongi Dunia Soal Nuklir Iran
-
OLAHRAGA01/07/2025 20:00 WIB
Taufik Hidayat Minta Komunitas Nonkomersial Tak Dikenai Biaya di GBK
-
OLAHRAGA01/07/2025 21:00 WIB
Cep Indra Kembali ke Timnas! Garuda Siap Tampil Ganas di SEA V League 2025
-
POLITIK02/07/2025 06:00 WIB
Puan Jelaskan Alasan DPR Belum Bahas Usulan Pemakzulan Gibran