Connect with us

NASIONAL

BPKH Kaji Pengembangan Lahan dan Bandara Alternatif di Arab Saudi untuk Haji yang Lebih Murah dan Efisien

Aktualitas.id -

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sedang mengembangkan berbagai solusi untuk membuat pelaksanaan ibadah haji lebih terjangkau dan efisien bagi jemaah Indonesia.

Salah satu langkah yang diusulkan adalah pengurangan durasi tinggal jemaah di tanah suci dari 40 hari yang dianggap terlalu lama dan mahal.

Dalam rapat konsultasi di Muamalat Tower, Jakarta, pada Rabu, (15/1/2025), pimpinan BPKH berdiskusi dengan Kemenko Ekonomi, Kemenko Infrastruktur, Kemenag, Kemenkeu, Kemenhub, serta beberapa Badan Usaha Milik Negara dan Otorita Provinsi di Arab Saudi.

Pertemuan tersebut membahas tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan haji dan mengkaji solusi untuk mengurangi masa tinggal jemaah tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.

Anggota Bidang Investasi dan Analisis Portofolio BPKH, Indra Gunawan, menjelaskan bahwa permasalahan utama yang menyebabkan jemaah haji Indonesia harus tinggal lama adalah waktu tunggu keberangkatan dan kepulangan yang terhambat oleh keterbatasan infrastruktur bandara di Jeddah dan Madinah.

“Selain itu, tantangan lain muncul akibat aksesibilitas lebih dari 17.000 pulau dan tingginya jumlah jemaah yang tidak memiliki akses keuangan yang memadai,” kata Indra dalam keterangannya, Minggu (19/1/2025).

Sebagai solusi jangka pendek, BPKH merencanakan optimalisasi bandara yang ada di Arab Saudi agar beberapa jemaah haji dapat dilayani di lokasi lain, sehingga tidak hanya terfokus pada bandara Jeddah dan Madinah.

Untuk jangka panjang, dibutuhkan investasi dalam pembangunan bandara, terminal, dan fasilitas kesehatan yang lebih memadai untuk mendukung kebutuhan jemaah, khususnya lansia.

“Adanya ketersediaan terminal akan sangat membantu dalam mengurangi durasi dan mobilisasi jemaah, serta meningkatkan layanan kesehatan yang diperlukan,” ungkap Ramadhan Harisman, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU).

Dengan adanya pengembangan lahan dan bandara alternatif, BPKH optimistis bisa memangkas durasi ibadah haji sekaligus menurunkan biaya transportasi, konsumsi, dan akomodasi. “Ini akan menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam layanan haji, menjadikan ibadah ini lebih mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat,” tutup Indra. (Enal Kaisar)

TRENDING

Exit mobile version