Connect with us

NASIONAL

Kepala BGN: Menu Serangga untuk Makan Bergizi Gratis Hanya Diterapkan di Wilayah Tertentu

Aktualitas.id -

Ketua Badan Gizi Nasional dadan-hindayana, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan mengenai penerapan menu serangga dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusulkan pemerintah.

Dadan menegaskan bahwa tidak seluruh wilayah di Indonesia akan mengadopsi menu serangga ini, dikarenakan beragamnya kebiasaan makan masyarakat di setiap daerah.

“Ketika kami menyampaikan ini, kami jelas mengatakan ada masyarakat tertentu yang menyukai serangga sebagai sumber protein. Jadi, untuk daerah yang tidak menyukainya, tidak mungkin kami terapkan menu ini,” ujar Dadan setelah rapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, pada Senin (3/2/2025).

Dadan memberikan contoh bahwa jika suatu daerah memiliki banyak sumber protein seperti telur, maka menu bergizi akan lebih berfokus pada penggunaan telur. Namun, ia juga menambahkan bahwa variasi penggunaan sumber protein seperti ikan dan daging dapat dilakukan secara bergantian tergantung ketersediaan dan preferensi masyarakat setempat.

“Di daerah yang kaya akan ikan, seperti daerah tertentu, masyarakat pasti lebih memilih ikan sebagai sumber protein utama.

Meskipun kita juga akan menyediakan daging sapi dari waktu ke waktu,” jelas Dadan.

Lebih lanjut, Dadan menekankan pentingnya variasi menu makanan bergizi untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang keragaman sumber daya pangan lokal.

Ia mencontohkan, di daerah Sunda masyarakat cenderung lebih banyak mengonsumsi nasi, sedangkan di Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih mengutamakan jagung.

Di wilayah Halmahera, singkong dan pisang rebus banyak dikonsumsi, sedangkan masyarakat di Ambon dan Papua memiliki kebiasaan mengolah sagu menjadi papeda.

“Ini adalah contoh keragaman sumber daya lokal yang harus kita terapkan dan ajarkan kepada anak-anak, agar mereka memahami pentingnya keragaman dan kearifan lokal dalam ketahanan pangan di masing-masing daerah,” pungkas Dadan.

Dengan pendekatan yang mempertimbangkan kearifan lokal, BGN berharap program Makan Bergizi Gratis dapat beradaptasi dengan kebutuhan gizi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia. (Yan Kusuma)

TRENDING