Connect with us

NASIONAL

78,3 Persen Puas Kinerja Presiden Prabowo, Dinilai Tegas dan Dekat dengan Rakyat

Aktualitas.id -

Presiden Prabowo Subianto berpidato dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan solusi dua negara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). KTT tersebut merupakan rangkaian dari Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB. (UN Photo/Loey Felipe)

AKTUALITAS.ID — Mayoritas masyarakat Indonesia mengaku puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto selama satu tahun terakhir. Hasil survei Poltracking Indonesia mencatat 78,3 persen responden merasa puas terhadap kepemimpinan Prabowo.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda Rasyid mengatakan, tingkat kepuasan publik tersebut merupakan gabungan dari 9,7 persen sangat puas dan 68,6 persen cukup puas.

“Angka ini relatif tinggi karena sudah melewati batas psikologis 70 persen, bahkan mendekati 80 persen,” ujar Hanta saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (19/10/2025).

Menurut Hanta, alasan utama masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Prabowo adalah figur kepemimpinan yang tegas, berani, dan bertanggung jawab (22,9 persen). Selain itu, publik juga menilai positif bantuan sosial yang bermanfaat (13,4 persen), sikap dekat dengan rakyat kecil (11,4 persen), penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang lebih baik (9,2 persen), serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) (8,5 persen).

Sementara itu, ada 19,2 persen responden yang mengaku tidak puas terhadap kinerja Prabowo. Dari angka itu, 17,5 persen menyatakan kurang puas dan 1,7 persen sangat tidak puas.

Tak hanya itu, survei juga mencatat tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran mencapai 78,1 persen. Dari jumlah itu, 9,8 persen merasa sangat puas dan 68,3 persen cukup puas.

Responden yang puas dengan duet Prabowo–Gibran menilai pemerintahan saat ini tegas dan berwibawa (18,8 persen), bantuan tepat sasaran (12,3 persen), program MBG bermanfaat (10,4 persen), serta kinerja nyata dalam pemberantasan korupsi (8,1 persen).

Namun, sebagian kecil masyarakat menyatakan belum puas karena alasan ekonomi belum stabil (26,7 persen), bantuan tidak tepat sasaran (15,7 persen), kasus korupsi (8,9 persen), harga kebutuhan pokok mahal (7 persen), dan lapangan kerja yang masih terbatas (6,3 persen).

“Temuan ini menjadi catatan penting bagi pemerintahan Prabowo–Gibran untuk terus memperkuat kebijakan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tambah Hanta.

Survei Poltracking dilakukan pada 3–10 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Metode pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version