Connect with us

NUSANTARA

Cuaca Ekstrem, Destinasi Wisata Nonpendakian di Gunung Rinjani Ditutup

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Para Pendaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB. (Foto: Antara)

AKTUALITAS.ID – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan penutupan sementara destinasi wisata nonpendakian di kawasan Gunung Rinjani akibat cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

Penutupan ini mulai berlaku sejak 10 Februari 2025 hingga waktu yang belum ditentukan. Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk pemulihan ekosistem serta demi keselamatan wisatawan.

Potensi Cuaca Ekstrem

Menurut informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, wilayah NTB saat ini mengalami cuaca ekstrem akibat aktivitas gelombang atmosfer ekuatorial Rossby dan Monsun Asia. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Destinasi Wisata yang Ditutup Sementara

Beberapa destinasi wisata alam nonpendakian yang terdampak penutupan ini di antaranya:

  • Kabupaten Lombok Timur:
    • Air Terjun Jeruk Manis (Desa Jeruk Manis, Sikur)
    • Gunung Kukus (Desa Jurit Baru, Pringgasela)
    • Air Terjun Mayung Polak (Desa Timbanuh, Pringgasela)
    • Tangkok Adeng (Desa Lenek Duren, Lenek)
    • Bornong Bike Park (Desa Aik Prapa, Aikmel)
    • Bukit Malang via Tombong Rebo (Desa Bebidas, Wanasaba)
    • Pemandian Sebau (Desa Sapit, Suela)
    • Savana Propok (Desa Bebidas, Wanasaba)
    • Bukit Gedong (Desa Bebidas, Wanasaba)
    • Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang (Sembalun)
    • Jalur sepeda Desa Sembalun (Sembalun)
  • Kabupaten Lombok Utara:
    • Desa Sambik Elen (Kecamatan Bayan)

Imbauan Keselamatan

Balai TNGR mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan di tengah kondisi cuaca ekstrem ini.

“Penutupan ini dilakukan demi keselamatan bersama. Kami berharap masyarakat memahami dan mengikuti imbauan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Yarman.

Dengan situasi yang masih belum stabil, wisatawan disarankan untuk memantau perkembangan cuaca dan informasi resmi dari pihak berwenang sebelum merencanakan perjalanan ke kawasan Gunung Rinjani.  (KAISAR/RIHADIN)

TRENDING