Connect with us

NUSANTARA

Kapolda: 11 Jenazah Penambang Emas Korban KKB Berhasil Dievakuasi

Aktualitas.id -

Kepala Polda Papua, Irjen Patrige Renwarin, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Kabar duka datang dari Papua Pegunungan setelah Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengonfirmasi 11 orang penambang emas yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia. Proses evakuasi dilakukan dari lima lokasi berbeda yang tersebar di dua kabupaten di wilayah tersebut.

Kepala Polda Papua, Irjen Patrige Renwarin, menyampaikan kabar duka ini usai memimpin serah terima jabatan sejumlah pejabat utama dan kapolres di Jayapura pada Sabtu (12/8/2025). “Memang benar dari laporan yang diterima 11 orang pendulang yang menjadi korban telah dievakuasi,” tegas Irjen Patrige.

Lebih lanjut, Kapolda Papua menjelaskan bahwa 10 jenazah korban ditemukan di empat lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Yahukimo. Sementara satu jenazah lainnya berasal dari wilayah Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Terakhir dilaporkan dua jenazah dari Tanjung Pomali telah dievakuasi dan kini berada di RSUD Dekai,” ungkap Irjen Patrige. Beliau menambahkan jenazah dari Kawe, Pegunungan Bintang, telah dievakuasi ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel.

Saat ini, 10 jenazah yang berada di RSUD Dekai masih dalam proses identifikasi. Baru dua jenazah yang berhasil dikenali. “Setelah teridentifikasi nantinya jenazah tersebut diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” lanjut Irjen Patrige, didampingi Wakapolda Papua Brigjen Faizal Rahmadani.

Meskipun seluruh korban yang dilaporkan telah ditemukan dan dievakuasi, Kapolda Papua menegaskan operasi kemanusiaan yang tengah berlangsung belum akan dihentikan. Pihak keamanan masih terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan tidak ada lagi penambang lain yang menjadi korban serangan KKB.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi pendulang yang menjadi korban pembunuhan KKB,” harap Irjen Patrige Renwarin, menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tragis ini. Peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah Papua, khususnya yang menyasar masyarakat sipil. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Mun/Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version