Connect with us

OTOTEK

Gaikindo: Industri Otomotif Indonesia Tetap Optimis di Tengah Kenaikan PPN

Aktualitas.id -

Sejumlah pengunjung menyaksikan kendaraan yang dipamerkan pada pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Kabupaten Tangerag, Banten, Rabu (27/11/2024). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyatakan optimisme bahwa industri otomotif Indonesia tetap melaju meski Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik menjadi 12 persen. Menurutnya, kenaikan ini tidak menjadi hambatan signifikan, mengingat kenaikan serupa telah terjadi sebelumnya, seperti dari 10 persen ke 11 persen.

“Industri otomotif Indonesia tetap berada dalam jalurnya. Kenaikan pajak sudah sering terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan,” ujar Jongkie, Senin (6/1/2025).

Sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan industri otomotif, pemerintah memberikan insentif fiskal sebesar tiga persen untuk pembelian kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) sejak awal 2025. Langkah ini mendapat apresiasi dari Gaikindo, yang melihatnya sebagai dorongan besar untuk meningkatkan daya saing industri kendaraan bermotor di Indonesia.

Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, menilai insentif ini sebagai langkah strategis untuk memulihkan dan menggairahkan industri. 

“Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah menuju kendaraan rendah emisi dan hemat bahan bakar (LCEV),” ungkapnya.

Pemerintah terus menunjukkan komitmennya untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai insentif. Kendaraan berbasis baterai (BEV) mendapat dukungan berupa:

– Insentif PPN DTP sebesar 10 persen untuk impor mobil listrik CKD.

– PPnBM DTP sebesar 15 persen untuk impor mobil listrik CBU dan CKD.

– Pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

Kebijakan ini berhasil meningkatkan penetrasi kendaraan ramah lingkungan, dengan kombinasi penjualan BEV dan HEV mencapai pangsa pasar 11,6 persen hingga November 2024.

Pakar otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu, menekankan pentingnya kolaborasi antara Gaikindo dan pemerintah daerah. Ia mengusulkan agar berbagai insentif, seperti opsen PKB dan BBNKB, disesuaikan untuk memastikan biaya kendaraan ramah lingkungan tetap terjangkau bagi konsumen.

“Sosialisasi manfaat kendaraan ramah lingkungan kepada masyarakat juga harus diperkuat, serta produsen didorong untuk meningkatkan variasi dan ketersediaan model HEV dan BEV,” jelas Yannes.

Dengan berbagai kebijakan dan insentif yang digulirkan, optimisme menyelimuti industri otomotif Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan industri, tetapi juga membantu mewujudkan target karbon netral pada 2060. Gaikindo, bersama pemerintah, terus berupaya memastikan perjalanan positif ini berjalan konsisten, menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi kendaraan ramah lingkungan. (YAN KUSUMA/RIHADIN)

TRENDING