OTOTEK
Gaikindo: Industri Otomotif Indonesia Tetap Optimis di Tengah Kenaikan PPN
AKTUALITAS.ID – Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyatakan optimisme bahwa industri otomotif Indonesia tetap melaju meski Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik menjadi 12 persen. Menurutnya, kenaikan ini tidak menjadi hambatan signifikan, mengingat kenaikan serupa telah terjadi sebelumnya, seperti dari 10 persen ke 11 persen.
“Industri otomotif Indonesia tetap berada dalam jalurnya. Kenaikan pajak sudah sering terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan,” ujar Jongkie, Senin (6/1/2025).
Sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan industri otomotif, pemerintah memberikan insentif fiskal sebesar tiga persen untuk pembelian kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) sejak awal 2025. Langkah ini mendapat apresiasi dari Gaikindo, yang melihatnya sebagai dorongan besar untuk meningkatkan daya saing industri kendaraan bermotor di Indonesia.
Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, menilai insentif ini sebagai langkah strategis untuk memulihkan dan menggairahkan industri.
“Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah menuju kendaraan rendah emisi dan hemat bahan bakar (LCEV),” ungkapnya.
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya untuk mengurangi emisi karbon melalui berbagai insentif. Kendaraan berbasis baterai (BEV) mendapat dukungan berupa:
– Insentif PPN DTP sebesar 10 persen untuk impor mobil listrik CKD.
– PPnBM DTP sebesar 15 persen untuk impor mobil listrik CBU dan CKD.
– Pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.
Kebijakan ini berhasil meningkatkan penetrasi kendaraan ramah lingkungan, dengan kombinasi penjualan BEV dan HEV mencapai pangsa pasar 11,6 persen hingga November 2024.
Pakar otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu, menekankan pentingnya kolaborasi antara Gaikindo dan pemerintah daerah. Ia mengusulkan agar berbagai insentif, seperti opsen PKB dan BBNKB, disesuaikan untuk memastikan biaya kendaraan ramah lingkungan tetap terjangkau bagi konsumen.
“Sosialisasi manfaat kendaraan ramah lingkungan kepada masyarakat juga harus diperkuat, serta produsen didorong untuk meningkatkan variasi dan ketersediaan model HEV dan BEV,” jelas Yannes.
Dengan berbagai kebijakan dan insentif yang digulirkan, optimisme menyelimuti industri otomotif Indonesia. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan industri, tetapi juga membantu mewujudkan target karbon netral pada 2060. Gaikindo, bersama pemerintah, terus berupaya memastikan perjalanan positif ini berjalan konsisten, menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi kendaraan ramah lingkungan. (YAN KUSUMA/RIHADIN)
-
EKBIS28/10/2025 08:45 WIBDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru 28 Oktober 2025, Harga Pertalite dan Pertamax Stabil
-
NASIONAL28/10/2025 15:00 WIB
Kemenhan: TNI Siapkan Langkah Awal Pengiriman Pasukan Pedamaian ke Gaza
-
EKBIS28/10/2025 10:30 WIBRupiah Menghijau Tipis, Yen Jepang Jadi Juara Asia Saat Peso Filipina Justru Anjlok
-
EKBIS28/10/2025 11:45 WIBHarga Jual dan Buyback Emas Antam Kompak Merosot Rp 45.000 Pagi Ini
-
NASIONAL28/10/2025 11:00 WIBDKPP Copot Nasrul Muhayyang dari Jabatan Ketua Bawaslu Sulawesi Barat
-
NASIONAL28/10/2025 12:00 WIBIrjen Anwar: Anggota Polri Terlibat LGBT Langsung Dipecat Tanpa Hormat
-
JABODETABEK28/10/2025 06:30 WIBPos Depok Siaga 3, BPBD DKI Peringatkan 41 Wilayah di Bantaran Kali Waspada Banjir
-
NASIONAL28/10/2025 07:00 WIBProyek Kereta Cepat Whoosh Disorot, KPK Resmi Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi

















