OTOTEK
Bukan Cuma AS, TikTok Terancam Dihukum di Eropa karena Isu Data Pengguna

AKTUALITAS.ID – Setelah menghadapi tekanan keras dari Amerika Serikat, kini TikTok kembali mendapat sorotan tajam dari regulator Eropa. Komisi Perlindungan Data Irlandia (Data Protection Commission/DPC) sedang menyelidiki dugaan penyimpanan data pengguna TikTok asal Eropa di China yang bertentangan dengan aturan privasi data Uni Eropa.
Penyelidikan ini mencuat tak lama setelah TikTok diketahui sempat menyimpan sejumlah kecil data pengguna Eropa di server China, meskipun perusahaan telah menegaskan data tersebut sudah dihapus dan insiden itu telah dilaporkan secara transparan ke otoritas terkait.
“Segera setelah mendeteksi keberadaan data tersebut, kami menghapusnya dari server dan melaporkannya ke DPC,” ungkap juru bicara TikTok, Jumat (11/7/2025), seperti dikutip dari Reuters. Ia menegaskan, langkah itu merupakan bentuk komitmen TikTok terhadap keamanan dan transparansi data pengguna di Eropa.
Namun, ini bukan kali pertama TikTok berurusan dengan otoritas Eropa. Pada Mei 2025, TikTok dijatuhi denda sebesar US$620 juta (setara dengan sekitar Rp10 triliun) oleh regulator Irlandia karena dinilai lalai dalam menjaga informasi pribadi pengguna, termasuk temuan bahwa beberapa data dapat diakses oleh staf TikTok yang berbasis di China.
TikTok sendiri telah mengajukan banding atas sanksi besar tersebut. Dalam pernyataannya, perusahaan menilai keputusan DPC bisa menjadi preseden negatif bagi perusahaan-perusahaan global yang beroperasi di Uni Eropa.
“Keputusan itu tidak hanya memengaruhi kami, tapi juga bisa merugikan banyak perusahaan global lain yang berbasis di Eropa,” tegas TikTok dalam pernyataan bandingnya.
Pemeriksaan terhadap TikTok di Eropa ini berlangsung di tengah tekanan internasional yang meningkat terhadap perusahaan media sosial asal Tiongkok itu. Di Amerika Serikat, pemerintah sedang mendorong pemisahan TikTok dari induk perusahaannya, ByteDance, karena kekhawatiran soal keamanan nasional dan potensi pengaruh Tiongkok.
Dengan tekanan dari dua sisi Washington dan Brussels masa depan TikTok di panggung global semakin dipertaruhkan. Jika terbukti bersalah, TikTok berpotensi menghadapi sanksi tambahan hingga pembatasan operasional yang lebih ketat di Eropa. (Yan Kusuma/Mun)
-
NASIONAL03/09/2025 12:15 WIB
Abai Putusan MK, Kepmen RUPTL 2025–2034 Digugat Gekanas ke PTUN
-
JABODETABEK03/09/2025 13:30 WIB
Kebijakan WFH Dicabut, Jakarta Mulai Kondusif
-
DUNIA03/09/2025 14:00 WIB
Presiden Prabowo Hadiri Parade Militer di Beijing
-
EKBIS03/09/2025 11:45 WIB
Brent Bertahan di US$69, Pasar Minyak Dibayangi Awan Gelap Resesi
-
OLAHRAGA03/09/2025 19:00 WIB
Howard Webb Akui VAR Salah Anulir Gol Fulham ke Gawang Chelsea
-
OLAHRAGA03/09/2025 15:00 WIB
Merasa Nyaman di Pertamina Enduro VR46, Morbidelli Perpanjang Kontrak Hingga 2026
-
OTOTEK03/09/2025 12:45 WIB
WhatsApp Luncurkan Fitur AI ‘Writing Help’ untuk Membantu Menulis Pesan
-
OTOTEK03/09/2025 11:45 WIB
Keselamatan Mitra dan Pengguna Jadi Prioritas Utama Maxim