Connect with us

OTOTEK

Elon Musk dan X Dihadapkan pada Petisi Pengembalian Merek Twitter

Aktualitas.id -

Logo Twitter, Dok: aktualitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – Sebuah kelompok pengusaha dan pengacara yang menamakan diri Operation Bluebird mengumumkan rencana untuk menghidupkan kembali merek Twitter sebagai Twitter.new pada 2026, dengan tujuan merebut kembali nama, logo burung biru, dan istilah populer tweet yang kini digunakan oleh platform X milik Elon Musk.

Kelompok ini dipimpin oleh pengacara Michael Peroff dan mantan penasihat umum Twitter Stephen Coates, yang telah mengajukan petisi resmi ke US Patent and Trademark Office dengan argumen bahwa X telah abandoned penggunaan merek Twitter sehingga hak merek dapat dibatalkan dan diklaim kembali oleh pihak lain. Coates menyatakan motivasinya adalah mengembalikan pengalaman sosial yang menurutnya hilang setelah rebranding, yakni fungsi platform sebagai alun-alun kota tempat interaksi publik yang luas.

Operation Bluebird menargetkan peluncuran Twitter.new pada 2026 dan berharap dapat memulihkan istilah tweet yang masih melekat kuat di budaya digital. Namun, rencana ini menghadapi hambatan teknis dan hukum: domain twitter masih dipakai oleh X sebagai backend untuk layanan pihak ketiga, dan X belum sepenuhnya mengganti istilah lama sehingga beberapa pihak masih merujuk postingan sebagai “X (formerly Twitter)”.

Poin penting: Pengajuan petisi ke otoritas merek dagang AS dan rencana peluncuran Twitter.new pada 2026 menjadi inti dari upaya ini, sementara proses hukum dan teknis akan menentukan apakah merek ikonik itu benar-benar bisa kembali ke publik. Elon Musk sendiri tidak secara langsung disebut akan menahan atau melawan langkah ini dalam pernyataan awal kelompok tersebut.

Jika petisi berhasil, implikasinya besar: bukan hanya soal nama dan logo, tetapi juga hak atas istilah yang telah menjadi bagian dari kosakata internet selama hampir dua dekade. Pengamat industri menilai proses ini akan melibatkan pemeriksaan intensif terhadap bukti penggunaan merek, niat pemilik saat ini, dan dampak terhadap konsumen serta mitra bisnis. (Kusuma/Mun)

TRENDING

Exit mobile version