Relawan Alap-Alap Jokowi Tantang Hasto Buktikan Tuduhan Jokowi Ambisi Tiga Periode

AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ), Muhammad Isnaini, memberikan tantangan kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto untuk membuktikan tuduhan terkait ambisi perpanjangan masa jabatan presiden yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Tantangan tersebut muncul setelah Hasto mengeluarkan pernyataan kontroversial pasca penetapannya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Isnaini menegaskan bahwa Hasto harus membuktikan klaim bahwa Jokowi pernah meminta atau memaksa untuk memperpanjang jabatannya atau menjabat selama tiga periode. “Silakan buktikan! Ke siapa, kapan, di mana Pak Jokowi pernah meminta, mengatakan, atau bahkan memaksa agar jabatannya diperpanjang atau harus tiga periode! Sederhana saja kok… Atau berani tidak dia dikonfrontir?” tegas Isnaini dalam keterangan persnya, Jumat (27/12/2024).

Ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pernyataan-pernyataan Hasto yang terus menyerang Jokowi pribadi dan keluarganya, menegaskan bahwa klaim-klaim tersebut tidak berdasar. Isnaini juga bersedia menjadi saksi jika Hasto ingin melakukan konfrontasi langsung dengan Jokowi mengenai tuduhan tersebut.

“Saya ingatkan Hasto untuk membuka rekaman digital saat Jokowi menyebut bahwa perpanjangan jabatan tiga periode ibarat menampar muka Jokowi. Itu disampaikan dengan tegas dalam forum yang kini ada di media,” ujarnya.

Isnaini menjelaskan bahwa mungkin saja ada usulan pihak lain yang disampaikan kepada Jokowi mengenai perpanjangan jabatan, namun ia menolak jika hal tersebut seolah-olah merupakan inisiatif Jokowi sendiri. “Jangan asal nuduh. Jangan dikapitalisasi bahwa itu inisiasi Pak Jokowi. Buktikan saja! Berani tidak?” tandasnya.

Meskipun Isnaini mengakui hak berpendapat yang dilindungi oleh UUD 1945, ia menegaskan pentingnya mempertanggungjawabkan setiap pernyataan yang dikeluarkan. “Silakan beropini, tapi harus bisa dipertanggungjawabkan. Kami siap jadi saksi!” tegasnya.

Tantangan ini menunjukkan ketegangan politik yang semakin meningkat di tengah isu-isu seputar masa jabatan presiden dan aktivisme politik di Indonesia menjelang pemilu mendatang. (Damar Ramadhan)