Connect with us

RAGAM

Masjid Jami Al Barkah: Warisan Sejarah dan Keunikan Spiritual di Tengah Kemang

Aktualitas.id -

Masjid Al Barkah Jalan Raya Buncit, Cilandak, dan Tendean, Foto: Tribunjakarta.com/Dwi Putra Kesuma

AKTUALITAS.ID – Di tengah kesibukan dan keramaian Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, tersembunyi sebuah bangunan tua dengan nilai sejarah yang sangat tinggi, Masjid Jami Al Barkah. Didirikan pada tahun 1818 oleh Guru Sinin, masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga memiliki kisah dan tradisi yang telah terjaga selama lebih dari satu setengah abad.

Arsitektur masjid ini mengingatkan kita pada gaya masjid-masjid kuno di Jawa, seperti Masjid Demak. Namun, meski kaya akan sejarah, penampilan masjid ini terkadang tampak kurang terawat, seolah diabaikan oleh waktu yang terus berlalu. Menurut H. Ukib, salah seorang saksi sejarah dan generasi ketiga yang meneruskan warisan Masjid Al Barkah, masjid ini dibangun di atas tanah rawa dengan dimulainya proses perizinan yang rumit oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu.

Proses pembangunan awal masjid sangat sederhana. Menggunakan bahan-bahan seadanya seperti daun rumbia dan batang pohon kelapa, masjid ini perlahan-lahan mengalami berbagai renovasi. Sejak tahun 1932, masyarakat mulai berkontribusi menggunakan papan kayu untuk memperbaiki bangunan, dan terus dilakukan perbaikan hingga pada tahun 1985, masjid ini telah memiliki ubin keramik dan atap eternit yang lebih modern.

Salah satu daya tarik unik dari Masjid Jami Al Barkah adalah keberadaan makam tua di sebelah barat bangunan. Di sinilah bersemayam jasad Guru Sinin, sang pendiri masjid, beserta keluarganya. Hingga kini, makamnya masih banyak dikunjungi peziarah yang berharap mendapatkan berkah dan nasihat spiritual. H. Ukib sendiri bercerita tentang pengalaman spiritual yang unik, di mana ia pernah menjadi makmum dalam shalat di belakang kakeknya, Guru Sinin, yang sudah wafat.

Masjid Jami Al Barkah bukan hanya simbol spiritual bagi masyarakat setempat, tetapi juga merupakan saksi bisu dari perjalanan sejarah Jakarta. Dari bangunannya yang sederhana hingga menjadi tempat yang menggugah rasa keingintahuan, masjid ini tetap berkomitmen untuk menjalankan perannya dalam menjaga warisan budaya dan spiritual bagi generasi mendatang.

Dengan segala dinamika yang ada, Masjid Jami Al Barkah terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, mengingatkan kita akan pentingnya menghargai sejarah dan tradisi yang telah ada. (Mun/ Ari Wibowo)

TRENDING

Exit mobile version