RAGAM
Benarkah Pesawat Tak Bisa Terbang di Atas Ka’bah karena Ada Magnet?
AKTUALITAS.ID – Belakangan ini beredar klaim yang menyebutkan bahwa pesawat tidak bisa terbang di atas Ka’bah karena adanya medan magnet kuat di area tersebut. Benarkah demikian?
Faktanya, larangan pesawat melintas di atas Ka’bah bukan disebabkan oleh faktor magnetik, melainkan karena alasan ideologis dan penghormatan terhadap kesucian tempat ibadah umat Islam.
Menurut hasil pemeriksaan fakta AFP, pakar geofisika dan penerbangan sipil menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya medan magnet di atas Ka’bah yang dapat mengganggu sistem penerbangan.
Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) menjelaskan bahwa otoritas Arab Saudi melarang penerbangan di atas Ka’bah sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat suci umat Islam. Aturan ini termasuk dalam wilayah udara di atas Kota Mekkah, yang hanya boleh dimasuki oleh umat Muslim.
Selain itu, larangan ini juga bertujuan untuk menjaga kekhusyukan ibadah. Suara bising mesin pesawat dikhawatirkan dapat memantul dari pegunungan sekitar Ka’bah dan mengganggu konsentrasi para jamaah yang sedang beribadah.
Hal ini juga ditegaskan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) dalam peraturan resminya. GACA menyebutkan bahwa tidak ada pihak yang boleh mengoperasikan pesawat di atas area yang dilalui oleh Penjaga Dua Masjid Suci, kecuali dalam kondisi tertentu yang telah diatur dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM).
Meski demikian, ada pengecualian terbatas untuk penerbangan tertentu, seperti helikopter keamanan yang beroperasi selama musim haji guna memantau keselamatan para jamaah.
Tidak Ada Anomali Magnetik di Atas Ka’bah
Peneliti senior dinamika fluida geologis dari Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP), Julien Aubert, menjelaskan bahwa medan magnet bumi memang berasal dari inti fluida di pusat bumi, namun tidak berpusat di Mekkah.
Hal senada disampaikan oleh peneliti geomagnetisme IPGP, Vincent Lesur, yang mengatakan bahwa anomali magnetik memang ada di beberapa wilayah bumi, tetapi tidak menghalangi pesawat untuk terbang di atasnya.
“Anomali magnetik hanya bisa memengaruhi kompas, tetapi pesawat modern menggunakan sistem navigasi berbasis GPS yang jauh lebih canggih,” ujar Aubert.
Dengan demikian, klaim bahwa pesawat tidak bisa melintasi Ka’bah karena medan magnet tidak benar secara ilmiah. Larangan tersebut sepenuhnya didasari oleh penghormatan dan perlindungan terhadap kesucian Kota Mekkah sebagai pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia. (Mun)
-
EKBIS27/10/2025 09:15 WIBUpdate Harga Pangan Jakarta 27 Oktober: Penurunan Beras dan Kenaikan Cabai
-
EKBIS27/10/2025 10:45 WIBRupiah Awal Pekan Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.580 per Dolar
-
EKBIS27/10/2025 11:45 WIBCek Tarif Listrik PLN per kWh Terbaru untuk Pekan Ini
-
EKBIS27/10/2025 08:30 WIBDaftar Harga BBM Pertamina 27 Oktober 2025, dari Jawa Hingga Papua
-
NUSANTARA27/10/2025 06:30 WIBSungai Meluap, 171 Rumah di Tolitoli Terendam Banjir Setinggi Atap
-
NUSANTARA27/10/2025 13:30 WIBAkibat Longsor, 2 Warung di Rest Area JLS Tulungagung Jatuh ke Jurang
-
EKBIS27/10/2025 11:15 WIBEmas Antam Turun Harga, Cek Harga Terbaru Hari Ini
-
DUNIA27/10/2025 08:00 WIBNetanyahu Tegaskan Israel Akan Pilih Sendiri Negara Asal Pasukan Perdamaian Gaza