Connect with us

RAGAM

Studi Ungkap Vaksin Herpes Zoster Bisa Kurangi Risiko Demensia

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Demensia (Pixabay)

AKTUALITAS.ID — Sebuah studi terbaru dari Stanford Medicine mengungkap kabar menggembirakan dalam upaya melawan demensia dan Alzheimer yang kian meningkat. Vaksin herpes zoster, yang selama ini dikenal untuk mencegah ruam menyakitkan akibat virus, ternyata juga berpotensi mengurangi risiko demensia pada lansia.

Dilansir dari Medical Daily, Kamis (3/4), penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang menerima vaksin tersebut memiliki risiko 20 persen lebih rendah terkena demensia dalam kurun waktu tujuh tahun ke depan, dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.

Namun, apa yang membuat penelitian ini begitu unik dan kuat adalah metode pendekatannya. Para peneliti memanfaatkan kebijakan vaksinasi berbasis usia yang ketat di Wales sejak 2013, di mana hanya mereka yang berusia tepat 79 tahun pada 1 September yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin. Sementara itu, mereka yang berusia 80 tahun sebelum tanggal tersebut tidak memenuhi syarat.

“Dua kelompok ini hampir identik — dari pendidikan, kesehatan, hingga kebiasaan vaksinasi — hanya berbeda dalam satu hal: akses terhadap vaksin,” jelas Dr. Pascal Geldsetzer, penulis senior studi ini. “Itulah yang membuat penelitian ini mirip dengan uji coba acak yang sangat langka dalam dunia epidemiologi.”

Hasilnya? Vaksin herpes zoster tampak memberikan perlindungan nyata terhadap demensia, terutama pada wanita. Para peneliti menduga adanya perbedaan respons imun antara pria dan wanita, atau cara demensia berkembang berbeda berdasarkan jenis kelamin.

“Untuk pertama kalinya, kita bisa mengatakan dengan lebih percaya diri bahwa vaksin herpes zoster memang menyebabkan penurunan risiko demensia,” tambah Dr. Geldsetzer. “Jika efek ini benar-benar kausal, maka ini adalah penemuan yang sangat penting.”

Temuan ini membuka jalan bagi strategi pencegahan demensia di masa depan, di mana vaksinasi bisa menjadi senjata baru yang efektif. Dengan angka demensia global yang terus meningkat, langkah ini bisa menjadi titik terang dalam menjaga kualitas hidup lansia. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING