Connect with us

DUNIA

Rafah Diserang! Militer Israel Bombardir Gaza Selatan di Tengah Masa Gencatan Senjata

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Seorang warga berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di camp pengungsian al-Shati, bagian utara Gaza, Jumat (4/7/2025) waktu setempat. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Militer Israel dilaporkan meluncurkan serangan udara ke wilayah Rafah di Gaza Selatan, Palestina, pada Minggu (19/10/2025). Serangan ini terjadi secara mengejutkan di tengah periode gencatan senjata dengan Hamas yang seharusnya masih berlangsung.

Laporan ini pertama kali disiarkan oleh media publik Israel, Kan, dan dikutip oleh AFP. Menurut laporan tersebut, angkatan udara Israel menargetkan wilayah Rafah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari militer Israel ataupun pihak Hamas terkait serangan spesifik tersebut.

Insiden ini terjadi di tengah memanasnya situasi, di mana Israel dan Hamas saling menuduh telah melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata yang diprakarsai oleh Amerika Serikat.

Pihak Israel secara konsisten menyalahkan Hamas atas pelanggaran yang terjadi. Militer Israel mengklaim bahwa pada hari Jumat, “beberapa teroris” melepaskan tembakan ke arah tentara mereka di Rafah, meskipun tidak menimbulkan cedera.

Selain itu, militer Israel juga menyatakan telah menyerang kelompok “teroris” lain yang sedang mendekati pasukan di Khan Younis pada hari yang sama. Mereka beralasan akan terus beroperasi untuk “menghilangkan ancaman langsung”.

Akibat ketegangan yang terus berlanjut, pemerintah Israel mengumumkan bahwa perlintasan perbatasan Rafah satu-satunya jalur antara Gaza dan Mesir akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Di balik eskalasi ini, kedua belah pihak juga dilaporkan terlibat dalam perselisihan sengit mengenai pemulangan jenazah sandera. Israel menuntut Hamas untuk segera memenuhi kewajibannya menyerahkan jenazah 28 sandera yang tersisa.

Hamas, yang sebelumnya telah memulangkan 20 sandera hidup dan 12 sandera yang telah meninggal, berdalih bahwa proses tersebut tidak mudah. Menurut Hamas, dibutuhkan upaya dan peralatan khusus untuk menemukan jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan sisa konflik. (Mun)

TRENDING