Connect with us

DUNIA

Kesepakatan Kairo: Hamas dan Faksi Palestina Setuju Serahkan Gaza ke Komite Teknokrat

Aktualitas.id -

Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara. REUTERS/Anas al-Shareef

AKTUALITAS.ID – Sebuah langkah politik penting diambil oleh faksi-faksi utama Palestina, termasuk Hamas. Dalam pertemuan di Kairo, Mesir, mereka menyatakan sepakat untuk menyerahkan pengelolaan Jalur Gaza pascaperang kepada sebuah komite teknokrat independen.

Kesepakatan ini diumumkan dalam pernyataan bersama yang dipublikasikan di situs web Hamas pada Jumat (24/10/2025) waktu setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (25/10).

Disebutkan bahwa komite Palestina sementara yang terdiri dari para teknokrat independen ini akan mengambil alih tugas-tugas pemerintahan di wilayah tersebut.

Nantinya, komite independen ini akan “mengelola urusan kehidupan dan layanan dasar dalam kerja sama dengan saudara-saudara Arab dan lembaga-lembaga internasional,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kesepakatan yang dimediasi Mesir ini dipandang sebagai upaya untuk “menyatukan posisi bersama” dalam menghadapi tantangan yang dihadapi perjuangan Palestina.

Lebih lanjut, pernyataan itu menyerukan pertemuan seluruh kekuatan dan faksi untuk “menyepakati strategi nasional dan untuk menghidupkan kembali Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”.

Langkah ini menjadi sorotan, mengingat Hamas bukanlah bagian dari PLO, yang selama ini didominasi oleh rival lamanya, Fatah.

Rivalitas Hamas dan Fatah

Seorang sumber yang memahami perkembangan ini mengatakan kepada AFP bahwa delegasi Hamas dan Fatah memang telah bertemu di Kairo. Pertemuan itu membahas fase kedua dari proposal gencatan senjata Gaza yang didukung Amerika Serikat (AS).

“Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pertemuan… dan bekerja untuk mengorganisir front internal Palestina,” kata sumber tersebut.

Hamas dan Fatah memiliki sejarah persaingan politik yang mendalam, yang memuncak menjadi pertempuran setelah pemilu 2006. Hamas kemudian mengambil alih kekuasaan penuh di Jalur Gaza pada 2007.

Meski kesepakatan serupa pernah dicoba pada Desember 2024, langkah terbaru di Kairo ini dianggap lebih serius. Hamas sendiri telah menegaskan bahwa mereka tidak ingin memerintah Gaza pascaperang, namun tetap menolak desakan untuk melucuti senjata para petempurnya. (Mun)

TRENDING