Berita
Kisah Nabi Muhammad SAW Hendak Dipinang Khadijah RA
Budaya meminang sejatinya bukan harus selalu dimulai oleh kaum laki-laki. Terbukti, Rasulullah sendiri pun telah dilamar terlebih dahulu oleh Khadijah RA untuk bersama-sama membangun biduk rumah tangga. Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al Bukhari, dijelaskan bahwa sesungguhnya diperbolehkan bagi perempuan untuk menawarkan diri diperistri kepada lelaki saleh. Hal itu justru disebut sebagai hal baik dan mulia. Hal […]

Budaya meminang sejatinya bukan harus selalu dimulai oleh kaum laki-laki. Terbukti, Rasulullah sendiri pun telah dilamar terlebih dahulu oleh Khadijah RA untuk bersama-sama membangun biduk rumah tangga.
Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al Bukhari, dijelaskan bahwa sesungguhnya diperbolehkan bagi perempuan untuk menawarkan diri diperistri kepada lelaki saleh. Hal itu justru disebut sebagai hal baik dan mulia. Hal ini berdasarkan hadis berbunyi:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ ، حَدَّثَنَا مَرْحُومُ بْنُ عَبْدِ العَزِيزِ بْنِ مِهْرَانَ ، قَالَ : سَمِعْتُ ثَابِتًا البُنَانِيَّ ، قَالَ : كُنْتُ عِنْدَ أَنَسٍ وَعِنْدَهُ ابْنَةٌ لَهُ ، قَالَ أَنَسٌ : جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْرِضُ عَلَيْهِ نَفْسَهَا ، قَالَتْ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَلَكَ بِي حَاجَةٌ ؟ فَقَالَتْ بِنْتُ أَنَسٍ : مَا أَقَلَّ حَيَاءَهَا ، وَا سَوْأَتَاهْ وَا سَوْأَتَاهْ ، قَالَ : هِيَ خَيْرٌ مِنْكِ ، رَغِبَتْ فِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَرَضَتْ عَلَيْهِ نَفْسَهَا
“Sami’tu Tsabit al-bunaniyyi qala: kuntu ‘inda Anasin, wa indahu-bnuhu lahu, qala Anas: ja-at imroatun ila Rasulullahi SAW ta’ridhu alaihi nafsaha. Qalat: ‘Ya Rasulallah, alaka biy hajatun? Faqalat bintu Anas: ‘ma aqala haya-aha wa saw-ata-h! Qala: hiya khairun minki, raghibat fi an-nabiyyi SAW fa’aradhat alaihi nafsaha.”
Yang artinya: “Tsabit Al-Bunani berkata: suatu ketika saya berada di rumah Anas yang sedang didampingi oleh seorang anak perempuannya. Anas berkata: seorang wanita pernah datang menawarkan dirinya kepada Rasululah (untuk diperistri), wanita itu berkata: ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau mau menikahi saya?’. Mendengar itu, anak perempuan Anas berkomentar: ‘Tidak punya malu! Aib! Aib!’. Anas pun berkata: wanita itu lebih baik daripada kamu. Dia ingin menikah dengan Nabi SAW, sehingga dia sampai menawarkan dirinya kepada beliau.”
Tentu saja meski boleh, menawarkan diri untuk dijadikan istri kepada orang yang saleh di masa kini perlu dipertimbangkan secara khusus.
Misalnya, si perempuan benar-benar harus mempertimbangkan dan mengkaji lebih jauh bagaimana keimanan serta kesholehan lelaki yang ditujunya. Terlebih di zaman saat ini, segala tipu daya dan kebohongan kerap membayang-bayangi suatu perkara. Wallahu a’lam
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
POLITIK24/04/2025 12:00 WIB
Cak Imin Tegaskan Perintah Prabowo “Rapatkan Barisan” Bukan untuk Pilpres 2029
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
NASIONAL24/04/2025 16:00 WIB
Kejagung Serahkan 10 Bundel Dokumen ke Dewan Pers
-
JABODETABEK24/04/2025 21:30 WIB
Peradi Bersatu Bakal Laporkan Roy Suryo CS ke Polda Metro Jaya Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
-
JABODETABEK24/04/2025 18:30 WIB
Dukcapil DKI Jakarta Raih Peringkat Pertama dalam Penilaian Kinerja
-
JABODETABEK24/04/2025 19:30 WIB
Polda Metro Jaya Klarifikasi Dugaan Penembakan di Grogol