Berita
Sri Mulyani Belum Dapat Dana untuk Subsidi Internet-Listrik 2021
AKTUALITAS.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati mengungkapkan pemerintah belum mendapatkan dana untuk kebutuhan tambahan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp26,94 triliun yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ani, sapaan akrabnya, memaparkan program yang masih membutuhkan dana yakni bantuan kuota internet pendidikan, diskon listrik, pembebasan rekening minimum, biaya beban, dan abonemen […]

AKTUALITAS.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati mengungkapkan pemerintah belum mendapatkan dana untuk kebutuhan tambahan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp26,94 triliun yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ani, sapaan akrabnya, memaparkan program yang masih membutuhkan dana yakni bantuan kuota internet pendidikan, diskon listrik, pembebasan rekening minimum, biaya beban, dan abonemen sosial, bisnis, dan industri. Lalu, insentif tenaga kesehatan dan biaya perawatan pasien positif virus corona atau covid-19.
“Kuota internet, diskon listrik, pembebasan rekening minimum, insentif tenaga kerja untuk tahun depan yang mencapai lebih dari Rp26,94 triliun masih perlu dilakukan realokasi pada 2021,” kata Ani saat rapat bersama Komite IV DPD secara virtual, Senin (9/11/2020).
Kendati begitu, ia memastikan pemerintah akan ‘putar otak’ untuk mencari sumber pemenuhan kebutuhan dana tersebut. Dalam hal ini, pos-pos APBN 2021 akan dilihat lagi dan dimodifikasi agar lebih fleksibel dan adaptif.
“DPR sudah menyepakati bahwa pemerintah bisa melakukan beberapa realokasi anggaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Secara rinci kebutuhan dana yang belum terpenuhi itu terdiri dari, pertama, bantuan kuota internet pendidikan di Kemendikbud dan Kemenag selama enam bulan mencapai Rp11,42 triliun. Dana diberikan untuk pemanfaatan internet yang mungkin masih dibutuhkan karena pengajaran tatap muka secara penuh belum memungkinkan.
Kedua, diskon listrik bagi pelanggan rumah tangga dan industri kecil selama enam bulan Rp3,78 triliun. Dana untuk masyarakat miskin dan industri kecil dengan kapasitas listrik 450 VA dan 900 VA.
Ketiga, pembebasan rekening minimum biaya beban, dan abonemen sosial, bisnis, dan industri selama tiga bulan sebesar Rp840 miliar. Keempat, insentif tenaga kesehatan Rp6,38 triliun.
Insentif kesehatan terdiri dari insentif penanganan pasien covid selama tiga bulan dengan pagu Rp2,38 triliun dan insentif program vaksinasi dan APD 12 bulan Rp4 triliun. Asumsinya, sambung Ani, program aksinasi tenaga medis dapat dilaksanakan secara penuh pada awal kuartal II 2021.
“Pada kuartal I masih diperlukan insentif nakes, biaya perawatan masih dibutuhkan sampai kuartal II, dan program vaksinasi dilakukan secara terbatas pada awal 2021,” terangnya.
Kelima, biaya perawatan pasien positif virus corona atau covid-19 selama enam bulan sebesar Rp4,52 triliun. Sebagai gambaran, pemerintah menyiapkan Rp695,2 triliun untuk PEN 2020 dan Rp356,5 triliun untuk PEN 2021.
-
EKBIS28/09/2025 09:30 WIB
Pertamina Siap Umumkan Harga BBM Baru 1 Oktober 2025, Ini Daftar Harga Terkini
-
NASIONAL28/09/2025 07:00 WIB
Wakil Ketua BGN Blokir Politikus yang Minta Jatah Dapur MBG di Tengah Kasus Keracunan
-
JABODETABEK28/09/2025 05:30 WIB
Update Prakiraan Cuaca 28 September 2025: Jabodetabek Berpotensi Hujan
-
POLITIK28/09/2025 06:00 WIB
Muktamar X PPP Panas, Mardiono Sah Jadi Ketum Secara Aklamasi di Tengah Kericuhan
-
EKBIS28/09/2025 10:30 WIB
Harga Emas Antam dan Buyback Hari Ini: Selisih Rp 153.000 per Gram
-
DUNIA28/09/2025 08:00 WIB
Gaza Mencekam: 44 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Sejak Dini Hari
-
OASE28/09/2025 05:00 WIB
Kandungan Surat Ali Imran: Dari Keimanan hingga Hukum-Hukum yang Terkandung di Dalamnya
-
NASIONAL27/09/2025 23:00 WIB
Presiden: Keracunan MBG Akan Kita Atasi dengan Baik