AKTUALITAS.ID – Mantan Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengimbau para pendukung salah satu pasangan calon presiden memilih lokasi nonton bareng (nobar) jauh dari lokasi debat diselenggarakan.
Pernyataan Ferry tersebut bukan tanpa sebab, lantaran pada debat kedua, 17 Februari 2019 malam lalu terjadi sedikit insiden letusan petasan yang sempat dipikir bom. Letusan itu terjadi di pelataran Parkiran Timur Senayan sekitar 300 meter dari lokasi debat di Hotel The Sultan sekitar Pukul 20.30 WIB.
“Kalau dari kami berharap acara nobar memilih lokasi agak jauh dari lokasi debat. Karena kan lokasi debat kan merupakan lokasi steril karena salah satu calon petahana masih menjadi kepala daerah,” kata Ferry sebelum diskusi Tantangan Mewujudkan Pemilu Damai di Media Center KPU, Rabu, 6 Maret 2019.
Menurut Ferry, KPU sebaiknya menertibkan sejumlah lokasi di tempat debat calon presiden agar steril dari massa di luar undangan debat capres. Hal tersebut tentu saja untuk meminimalisir kemungkinan adanya serangan dari pihak tak bertanggungjawab yang ingin meyabotase acara tersebut.
“Kalau zaman kami rasa-rasanya tidak sepanas ini. Isunya terlalu masif. Jadi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pihak yang menyabotase acara bisa diminimalisir,” imbuhnya.
Ferry mengatakan kendati peristiwa tersebut terbukti bukanlah peristiwa bom. Tapi peristiwa meletusnya petasan atas orang iseng itu bisa menjadi cambuk panitia debat capres dalam hal ini KPU untuk meningkatkan lokasi steril di sejumlah lokasi.
“Tetap harus disterilisasi kalau perlu sampai radius 200 meter misalkan. Jadi para peserta debat, dan undangan maupun wartawan bisa lebih nyaman menonton acara debat,” tutur Ferry.
